Network
MAPAY BANDUNG - Kisah menyeramkan dialami oleh seorang pemuda bersama dua orang kawannya yang menginap di salah satu villa di kawasan Puncak, Jawa Barat.
Kejadian horor ini pun membuat siapapun yang mendengarnya merasa ketakutan. Cerita seram ini diungkap oleh pemuda, sebut saja Alif dan dua temannya Syakir dan Wisnu.
Kisah seram ini bermula saat Alif beserta kedua temannya Syakir dan Wisnu sepakat untuk pergi menuju Puncak siang hari beberapa waktu lalu.
Peristiwa seram ini disampaikan melalui akun TikTok yang mengambil suara Scary Things Podcast, belum lama ini.
Dengan mengendarai motor masing-masing, Alif dan dua temannya itu tak berpikiran bakal mengalami kejadian menyeramkan. Singkat cerita, sampailah Alif, Syakir dan Wisnu di lokasi yang dituju.
Sembari menikmati suasana dinginnya Puncak, tiga serangkai itu tak menyadari bahwa hari sudah mulai malam. Terlebih lagi saat itu, kondisi tengah mendung.
Baca Juga: 5 Jenis Bunga Ini Dipercaya Bisa Bawa Keberuntungan, Segera Tanam di Depan Rumah
Tanpa pikir panjang, Alif dan dua kawannya lekas meninggalkan Puncak karena tak ingin terjebak hujan di tengah perjalanan.
Namun laju kendaraan yang ia tumpangi tak dapat mendahului hujan. Air yang turun dari langit itu lantas membasahi mereka bertiga.
Sehingga pada akhirnya dengan keadaan basah kuyup mereka berteduh di warung yang masih berada di daerah Puncak.
Kendati menunggu berjam-jam, hujan tak kunjung reda. Hingga akhirnya jam menunjukan pukul 10 malam, Wisnu yang biasanya berisik tiba-tiba diam, ternyata Wisnu mengalami demam.
Karenanya mereka sepakat untuk tidak melanjutkan perjalanan pulang dan menginap di Puncak. Namun, akibat warung yang ia tumpangi segera tutup, mereka bertiga memilih mencari penginapan terdekat.
Lalu, waktu menunjukan pukul 11 malam, hujan mereda dan akhirnya mereka mencari villa.
Baca Juga: 5 Tanda Orang Punya Kemampuan Spiritual, Nomor 4 Sering Bangun Malam Jam Segini
Saat berkelana mencari penginapan, tiga serangkai itu bertemu dengan seorang bapak pinggir jalan yang menawarkan penginapan.
Tanpa pikir panjang, Alif dan dua kawannya mengikuti orang tersebut. Ternyata, butuh waktu sekitar 2 km perjalanan sebelum mereka sampai di villa.
Hal pertama yang muncul dalam benak Alif adalah villa yang sangat kecil seperti dibuat khusus untuk beristirahat saja.
Setelah melakukan negosiasi singkat dengan sang bapak, Alif dan teman-temannya memasuki kamar villa tersebut.
Sebagai gambaran, ketika memasuki ruangan kamar, di depan pintu ada tempat tidur yang cukup untuk bertiga, di sebelah kiri tempat tidur ada jendela, sebelah kanan tempat tidur terdapat lemari yang besar.
Mereka masuk dan membereskan barang-barangnya dan beristirahat. Syakir dan Wisnu memilihi langsung beristirahat sementara Alif masih terjaga.
Ia memang cukup pemilih soal tempat yang ia tiduri. Sebab, ia mengaku tak biasa tidur di kamar lain selain kamarnya.
Melihat waktu yang sudah menunjukan pukul 01.00 dini hari, Alif memaksakan untuk tidur karena badannya sudah terlalu lelah. Namun, cara tersebut masih saja gagal.
Baca Juga: Air Tajin Bisa Obati Maag dan Asam Lambung Kata dr. Zaidul Akbar, Simak Cara Buatnya
Sehingga ia mencoba memainkan ponselnya. Namun, saat inilah kejadian menyeramkan di mulai. Perasaan Alif mulai tidak enak, saat ia mendengar suara ketukan dari arah jendela.
"Di Puncak Jam 1 malam di villa terpencil yang gelap, ada orang yang mengetuk jendela kamar," pikir Alif yang terlalu takut untuk menengok.
Akhirnya dia memberanikan diri untuk menoleh ke arah jendela. Benar saja, Alif melihat sesosok makhluk menyeramkan menempelkan kedua telapak tangan dan mukanya di jendela.
Alif melihat sesosok makhluk menyeramkan itu melotot ke arah kamar sambil melihat kanan kiri seperti mencari seseorang di dalam.
Sontak, Alif langsung menutupi wajahnya dengan selimut guna menghindari kontak langsung dengan makhluk menyeramkan itu.
Baca Juga: Inilah 5 Level Khodam Pendamping Sesuai Tingkat Energi Spiritualnya, Simak Juga Manfaatnya
Di balik selimutnya, Alif masih merasa ketakutan karena dia sosok menyeramkan ini teringat jelas di benaknya.
Alif terpaku dan tidak mau bergerak, sampai dia merasakan ada angin dari jendela membelai badannya. Alif merasa angin itu seperti angin seseorang yang menghampiri dirinya.
Dia semakin takut, dia tahu kalau dia tidak boleh mengeluarkan suara sekecil apapun, dia tahu kalau dia tidak boleh bergerak sedikitpun.
Sampai pada akhirnya di dalam selimutnya, tiba tiba hening dan sudah tidak ada rasa takut apapun. Namun dia mendengar suara jelas sekali tepat di sebelah Wisnu tertidur.
“Yang ini tidur, yang ini juga tidur, nahh.. yang paling ujung itu pura-pura tidur,” kata seseorang atau mungkin sesuatu yang ia tak ketahui dengan jelas.***(Muhammad Bintang Alriza/Job Training)
