Network
MAPAY BANDUNG - Lucid dream dan astral projection adalah dua kegiatan yang dilakukan saat tidur, dan keduanya memiliki kesamaan dalam sensasi yang dirasakan saat kita tidur. Oleh karena itu, banyak orang yang keliru mengira bahwa lucid dream adalah astral projection, dan sebaliknya.
Namun, dari pengalaman pribadi saya sebagai seorang lucid dreamer dan juga mampu melakukan astral projection jika saya mau, ada perbedaan yang sebenarnya cukup jelas antara kedua fenomena ini.
Dilansir oleh MapayBandung.com dalam kanal Youtube JoshRafg pada tanggal 31 Mei 2023, pertama-tama, lucid dream benar-benar hanyalah mimpi. Kita hanya sedang tidur dan bermimpi, namun kita menyadari bahwa kita sedang berada di dalam dunia mimpi tersebut. Tidak ada hal lain di dunia tersebut selain mimpi itu sendiri.
Baca Juga: Kecil-Kecil Cabe Rawit! Catat 9 Manfaat Bunga Rosella untuk Kesehatan Tubuh
Sementara itu, astral projection adalah ketika tubuh astral kita keluar dari tubuh fisik kita. Ini bukan hanya mimpi, tetapi tubuh astral kita benar-benar keluar dari tubuh fisik kita. Dalam keadaan ini, kita dapat melihat tubuh fisik kita yang sedang tidur, dan kita bisa berjalan-jalan di dunia nyata atau bahkan berpindah ke dimensi lain.
Perbedaan lainnya antara lucid dream dan astral projection adalah sifat dunia yang kita kunjungi. Dalam lucid dream, dunia yang kita alami adalah dunia yang diciptakan oleh pikiran kita sendiri, baik secara sadar maupun bawah sadar. Ini adalah dunia yang ada di dalam otak kita, berdasarkan memori yang pernah kita alami atau dimodifikasi menjadi tempat baru.
Di sisi lain, dalam astral projection, dunia yang kita kunjungi adalah dunia nyata yang sudah ada sebelumnya. Kita bisa pergi ke mana saja di dunia nyata, seperti Mesir, Antartika, Bulan, atau bahkan dimensi lain. Kita bisa bebas menjelajahi bumi ini atau bahkan ruang angkasa.
Perbedaan berikutnya adalah sifat makhluk-makhluk yang kita temui. Dalam lucid dream, semua makhluk yang kita temui adalah makhluk yang diciptakan oleh pikiran kita sendiri. Mereka adalah manifestasi dari memori kita atau modifikasi dari memori tersebut.
Namun, dalam astral projection, makhluk-makhluk yang kita temui adalah makhluk astral yang nyata. Contohnya adalah arwah, iblis, malaikat, jin, dan entitas astral lainnya. Masing-masing makhluk ini memiliki frekuensi dan sifat yang berbeda, dan mereka ada dalam dimensi mereka sendiri.
Namun, perlu diingat bahwa melakukan transaksi atau perjanjian dengan makhluk-makhluk tersebut tidak disarankan karena dapat berdampak negatif pada kehidupan nyata kita.
Perbedaan lainnya adalah konsekuensi dari kegiatan tersebut. Dalam lucid dream, semua kegiatan yang kita lakukan tidak memiliki konsekuensi pada orang lain. Namun, dalam astral projection, kegiatan kita dapat mempengaruhi dunia nyata.
Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam bertindak di dunia astral agar tidak merugikan diri sendiri atau orang lain.
Baca Juga: Coba Tawar dan Bawa Pulang, Burung Perkutut Sabda Jati yang Punya Tuah Hidup Tenang
Terakhir, dalam lucid dream, kita masih terhubung dengan tubuh fisik kita, dan jika terbangun, kita akan kembali ke tubuh fisik dengan normal.
Namun, dalam astral projection, terkadang orang mengalami kesulitan kembali ke tubuh fisik mereka. Hal ini bisa membuat seseorang merasa terjebak di dunia astral dan sulit untuk kembali ke tubuh fisiknya.
Oleh karena itu, penting untuk memiliki pemahaman yang baik tentang astral projection sebelum mencobanya, serta mengikuti praktik yang aman dan bijaksana.
Baca Juga: Ada Tanda Khusus di Leher, Simak Tuah dan Keunggulan Burung Perkutut Udan Mas
Secara keseluruhan, lucid dream dan astral projection memiliki kesamaan dalam sensasi yang dirasakan saat tidur, tetapi ada perbedaan mendasar dalam sifatnya.
Lucid dream adalah pengalaman menyadari bahwa kita sedang bermimpi, sementara astral projection melibatkan keluarnya tubuh astral dari tubuh fisik untuk menjelajahi dunia astral yang nyata.
Dalam lucid dream, kita menciptakan dunia sendiri berdasarkan pikiran kita, sementara dalam astral projection, kita menjelajahi dunia yang sudah ada sebelumnya. Penting untuk memahami perbedaan ini dan menghormati batas-batas serta konsekuensi dari masing-masing pengalaman tersebut.***
