"Yanto ini sehari-hari buruh pemulung sisa biji kopi,” ujar Muklis, dikutip MapayBandung.com dari kanal YouTube Lentera Malam, Selasa 6 September 2022.
Upah sebagai buruh serabutan memang tak bisa mencukupi kebutuhan Yanto.
Jangankan kebutuhan tersier, Yanto harus rela tinggal di dalam gubuk kecil, tanpa aliran listrik sama sekali.
“Tinggalnya juga di gubuk kecil, tanpa listrik.”
Muklis mengatakan, ada satu lagi motivasi besar Yanto, yang mendorong dirinya nekat ikuti pesugihan.
Motivasi tersebut, berasal dari keinginan membahagiakan orang tua.
“Dia ngerasa belum cukup berguna, makannya pengen banget bahagiain orang tuanya.”
Alhasil, seolah tak ada pilihan lain bagi Yanto untuk mengeruk pundi-pundi rupiah. Sampai-sampai ia pun nekat menukarkan nyawanya, demi harta kekayaan.
“Karena itu, dia rela numbalin sisa usianya buat Dewi Lanjar,” kata Muklis.
Tak hanya menyerahkan nyawa, Yanto juga rela mengabdi pada Sang Dewi. Asalkan, ia benar-benar mendapat kenikmatan dunia, sesuai yang dijanjikan Dewi Lanjar.
“Buat Yanto itu gak masalah, sekarang juga dia ngerasa udah dapet segalaya,” ucap Muklis.
Meski Yanto belum menyadari akibat buruk dari keputusannya tersebut.
Namun Muklis percaya, suatu hari nanti Yanto akan menyesali atas tindakan yang ia ambil.
Karena seseorang yang telah menyerahkan jiwanya kepada siluman pesugihan, akan terjebak di angkara murka.***