Kenapa Kebo Bule Kyai Slamet Dianggap Keramat Saat Malam 1 Suro? Ternyata Ini Asal-usulnya

- 26 Juli 2022, 18:45 WIB
Malam Satu Suro, Fakta Dibalik Kirab Kebo Bule Kyai Slamet dan Topo Bisu Mubeng Benteng
Malam Satu Suro, Fakta Dibalik Kirab Kebo Bule Kyai Slamet dan Topo Bisu Mubeng Benteng /Tangkapan layar Instagram/ @yudakaringga

MAPAY BANDUNG – Bagi beberapa kota di Pulau Jawa, malam 1 Suro sangat lekat dengan berbagai tradisi serta nilai budaya.

Kota Solo misalnya, perayaan malam 1 Suro tak akan lepas dari kirab Kebo Bule Kyai Slamet yang hanya dapat dilihat setahun sekali.

Kebo bule (kerbau albino) menjadi salah satu ikon dan daya tarik bagi saat menyaksikan perayaan malam satu Suro.

Kerbau yang tergolong langka ini dianggap keramat oleh masyarakat Solo dan hanya dipertontonkan ke khalayak ramai jelang perayaan malam 1 Suro saja.

Baca Juga: 2 Cara Cepat Taklukkan Perkutut Giras, Dijamin Langsung Jinak dan Tak Kabur, Salah Satunya Pakai Baby Oil

Dikutip MapayBandung.com dari laman petabudaya kemendikbud, ada alasan yang membuat Kebo Bule Kyai Slamet dianggap keramat hingga sekarang.

Keberadaan Kebo Bule Kyai Slamet bukanlah sembarang kerbau karena hewan ini termasuk pusaka penting milik keraton.

Tertulis balam buku Babad Solo karya Raden Mas Said, leluhur kebo bule adalah hewan kesayangan Paku Buwono II.

Yosodipuro, pujangga kenamaan asal Keraton Kasultanan Surakarta mengungkap jika leluhur kerbau dengan warna kulit yang putih agak kemerah-merahan itu adalah hadiah dari Kyai Hasan Beshari Tegalsari Ponorogo kepada Paku Buwono II.

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x