Apakah Itu Hari Tasyrik? Mengapa Umat Muslim Dilarang Berpuasa Pada Hari Tersebut? Simak Penjelasan Lengkapnya

- 9 Juli 2022, 17:45 WIB
Kapan Waktu Diharamkan Puasa Sesudah Idul Adha? Simak Penjelasan Kenapa Ada Puasa Tasyrik
Kapan Waktu Diharamkan Puasa Sesudah Idul Adha? Simak Penjelasan Kenapa Ada Puasa Tasyrik /PIXABAY/@fuad787041/4 images

MAPAY BANDUNG - Ketika Idul Adha tiba kita seringkali mendengar mengenai hari Tasyrik, namun tidak sedikit orang yang belum memahami atau mengerti mengenai arti hari Tasyrik tersebut.

Hari Tasyrik sendiri merupakan hari dimana hari umat muslim dilarang untuk berpuasa yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Selain itu, hari Tasyrik merupakan waktu istimewa untuk ibadah. Ini dikarenakan hari Tasyrik mendapat keistimewaan untuk ibadah karena pada hari-hari ini merupakan waktu di mana kebanyakan orang lalai.

Ini salah satu keutamaan yang terkandung di Hari Tasyrik. (Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathul Bari bi Syarhi Shahihil Bukhari, [Kairo, Darul Hadits: 2004 M/1424 H], juz II, halaman 527).

Baca Juga: Bacaan Takbir Idul Adha Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahan Lengkap, Jangan Salah! Seperti Ini Lafal yang Benar

Lebih lanjut, hari Tasyrik sendiri secara bahasa merujuk pada kata tasyriq yang artinya penghadapan ke arah timur (arah sinar matahari).

Dilansir MapayBandung.com dari nu.or.id pada Sabtu 9 Juli 2022, tetapi hari Tasyrik biasanya merujuk pada tiga hari setelah Hari Nahar (10 Dzulhijjah). Tiga hari tersebut jatuh pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah.

Pada hari-hari tersebut umat Islam diperkenankan menyembelih hewan kurbannya.

Ibnu Hajar Al-Asqalani mengatakan, ada beberapa ulama yang berbeda pendapat terkait jumlah Hari Tasyrik.

Baca Juga: Tak Main-main! Burung Perkutut Kerap Jadi Burung Peksi Aji, Paling Dihormati Setelah Senjata Ini

Sebagian ulama berpendapat, Hari Tasyrik terdiri atas dua hari. Sebagian ulama lainnya mengatakan, Hari Tasyrik terdiri atas tiga hari. (Al-Asqalani, Fathul Bari bi Syarhi Shahihil Bukhari, [Kairo, Darul Hadits: 2004 M/1424 H], juz IV, halaman 281).

وأيام التشريق ثلاثة بعد يوم النحر سميت بذلك لتشريق الناس لحوم الأضاحى فيها وهو تقديدها ونشرها في الشمس

Artinya: “Hari Tasyrik adalah sebutan bagi tiga hari (11, 12, 13 Dzulhijjah) setelah hari nahar (10 Dzulhijjah). Tiga hari itu dinamai demikian karena orang-orang menjemur daging kurban di waktu tersebut, yaitu mendendeng dan menghampar daging pada terik matahari,” (Al-Imam An-Nawawi, Al-Minhaj, Syarah Shahih Muslim Ibnul Hajjaj, [Kairo, Darul Hadits: 2001 M/1422 H], juz IV, halaman 273).

Baca Juga: Sangat Langka, 3 Perkutut ini Punya Yoni Sangat Kuat, Beruntung Jika Menemukannya

Ibnu Hajar Al-Asqalani mengatakan, Hari Tasyrik dinamai demikian karena pada hari itu orang menjemur daging untuk menjadikannya dendeng.

Sementara pendapat lain mengatakan bahwa Hari Tasyrik dinamai demikian karena hewan kurban tidak disembelih kecuali setelah matahari memancarkan sinarnya. (Al-Asqalani, 2004 M/1424 H: IV/281).

Hari Tasyrik disebut antara lain dalam hadits riwayat Imam Muslim sebagai hari makan dan minum:

Baca Juga: Unik dan Jarang Dimiliki, Ini Burung Perkutut yang Bulunya Mirip Sapu Lidi

عَنْ نُبَيْشَةَ الْهُذَلِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَزَادَ فِي رواية وَذِكْرٍ لِلَّهِ

Artinya: “Dari Nubaisyah Al-Hudzali, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, Hari Tasyrik adalah hari makan, minum (pada riwayat lain), dan hari zikir,’” (HR Muslim)

Sebagian ulama berbeda pendapat perihal larangan puasa di Hari Tasyrik. Imam Syafi'i dalam qaul jadid-nya mengatakan larangan puasa pada Hari Tasyrik sebagaimana larangan puasa pada yaumus syak. Wallahu a’lam.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah