Baca Juga: Menelisik Rowo Bayu yang Diduga Jadi Lokasi KKN Desa Penari, Sang Kepala Desa Buka Suara
Menurut mitos yang beredar, kutukan Nyi Ratna Herang telah memakan korban beberapa gadis cantik asal Nusaherang yang tewas menjelang usia 19 tahun.
Penduduk asli Nusaherang yang masih mempercayai kutukan tersebut akan menitipkan anak gadisnya di luar Kabupaten Kuningan demi terhindar dari kutukan.
Nantinya mereka akan kembali ke Kuningan setelah usianya lewat dari 19 tahun.
Baca Juga: 6 Benda Ini Sangat Ditakuti Makhluk Halus, Nomor 3 dan 5 Sering Dibawa Ibu Hamil
Tragedi kutukan ini berawal karena masyarakat saat itu menganggap miring profesi penari ronggeng.
Padahal untuk menjadi penari ronggeng tidaklah mudah. Selain harus memiliki wajah cantik, tubuh indah dan kuat, penari ronggeng juga harus piawai bernyanyi.
Dari mitos kutukan Nyi Ratna Herang ini dapat diambil hikmahnya untuk selalu menghargai profesi orang lain, karena kita yang melihat belum tentu sanggup memberikan pengorbanan yang serupa.***