“Kalau pun membawa makanan atau minuman itu bukan untuk orang yang meninggal, itu untuk orang yang berziarah,” tutur pemerhati supranatural Patih Nur Alam.
2. Ziarah pada tanggal tertentu
Tak hanya usai menjalankan sholat Id, masyarakat Jawa biasanya melakukan ziarah pada tanggal 15 hingga 30 pada kalender Jawa di bulan Ruwah.
Baca Juga: 6 Makanan Ini Wajib Dihindari Penderita Asam Urat Kata dr. Saddam Ismail, Walau Enak Semua
3. Mempersiapkan perbekalan
Menurut tradisi kejawen, ziarah kubur yang dilakukan usai lebaran harus menyiapkan beberapa perbekalan seperti wewangian dan anglo.
Nantinya anglo digunakan untuk membakar wewangian saat berada di pemakaman.
Anglo yang telah disiapkan akan ditinggalkan di sekitar makam dan tidak dibawa ke rumah.
“Baru setelah rusak dapat diganti yang baru,” tutur Patih Nur Alam.
4. Menyiapkan sekar