Menurut legenda, sungai yang berada di bawah Jembatan Sewo merupakan tempat bersemayam arwah kakak beradik Saedah dan Saeni.
Konon keduanya telah tewas akibat sebuah insiden di sungai tersebut.
Dikisahkan jika Saedah dan Saeni adalah seorang penari ronggeng Pantura yang berubah menjadi buaya.
Mitos ini dipercaya hingga sekarang, apabila ingin selamat saat melintasi Jembatan Sewo maka para pemudik wajib melempar saweran di ruas jalan ini.
Tak perlu sesajen seperti bunga, saweran koin dan uang kertas diyakini mampu memberikan keselamatan bagi pemudik.
Selain mitos Saedah dan Saeni, ada pula kisah mengerikan yang dipercaya masyarakat Indramayu hingga sekarang.
Kisah ini bermula dari kecelakaan maut atas sebuah mobil yang terjun ke Sungai.
Kecelakaan mobil yang mengangkut warga transmigrasi ini masih diingat banyak warga Indramayu karena menimbulkan banyak korban jiwa.