Menelusuri Jejak Mistis Penunggu Tahura Djuanda, Keberadaan Sosok Mbah Jayadilada dan Mitos Larangan 'Lada'

- 31 Maret 2022, 18:30 WIB
Ilustrasi Goa Belanda/antara
Ilustrasi Goa Belanda/antara /

MAPAY BANDUNG - Jejak-jejak mistis keberadaan makhluk gaib penunggu Taman Hutan Raya (Tahura) Ir.H.Djuanda yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat diungkap oleh salah seorang pegawai di tempat wisata sekaligus hutan konservasi alam tersebut.

Keberadaan Tahura Djuanda memang selalu tak lepas dari kisah mistis yang tampaknya sukar dipahami dan diluar nalar. Kejadian-kejadian itu pula kerap diceritakan oleh pengunjung maupun pengelola tempat di kawasan Bandung utara tersebut.

Di balik eksotisme alam yang tampak di Tahura Djuanda, ternyata terdapat kisah-kisah menyeramkan yang bukan hanya menjadi buah bibir namun juga mengundang penasaran para pengunjung ke lokasi tersebut.

Terlebih adanya mitos yang berkaitan larangan mengucap dengan kata "Lada" ternyata hal ini berkaitan dengan sosok penunggu bernama Mbah Jayadilada.

Baca Juga: Celaka! Segera Berdoa Jika 6 Hewan Ini Masuk ke Rumah, Itu Pertanda Buruk kata Mbah Yadi

Maka sudah tidak aneh jika ada pengunjung yang penasaran dan bahkan memberanikan diri melakukan uji nyali di lokasi-lokasi tertentu di sana.

Seorang pegawai lapangan di Tahura Djuanda bernama Iman Suryaman kepada tim MapayBandung.com pada Rabu 30 Maret 2022 menceritakan pengalamannya selama bekerja di sana.

Iman sebagai koordinator lapangan mengaku sering mengalami kejadian aneh hingga penampakan sosok penunggu di Tahura Djuanda.

Baca Juga: Jika 6 Hewan ini Masuk ke Rumah, Itu Pertanda Akan Mendapat Rezeki Nomplok, Jangan Diusir!

Iman mengatakan setelah banyaknya cerita mistis di Tahura, para pengunjung semakin penasaran mengungkap tabir apa yang sebenarnya ada di sana.

Pengunjung bertambah namun hal itu juga ternyata semakin banyak mengundang makhluk-makhluk yang berada di sana untuk menampakan diri.

Pasalnya ada beberapa pengunjung dari luar kota yang bahkan membawa sesajen untuk memanggil penunggu-penunggu yang berada disana.

Baca Juga: Mudah! Santet Tingkat Tinggi Sekalipun Bisa Dikembalikan Kepada Pengirimnya, Begini Caranya

Iman sebagai pegawai di sanalah yang pada pagi harinya membersihkan sesajen yang dibawa pengunjung.

Seperti yang sering ditemukan di salah satu titik yang dikenal angker yaitu di Goa Belanda.

"Misalnya di Goa Belanda setiap malam jumat ada saja dupa," kata Iman.

Hal itu tentunya sangat disayangkan selain juga membuat lingkungan menjadi kotor.

Baca Juga: Ini Arti Mimpi Disentuh Hantu Menurut Primbon Jawa, Segera Pahami Masalahnya

Cerita paling terkenal di Tahura Djuanda adalah mitos terkait larangan mengucap kata "Lada" di lokasi Tahura Djuanda.

Hal tersebut diungkap oleh Iman, kata Lada ternyata berkaitan dengan sosok penunggu yang berada di sana yang sosoknya disebut bernama Mbah Jayadilada.

Sosok tersebut dikabarkan tidak suka ketika adanya manusia yang menyebut namanya dengan tidak sopan dengan kesan menantang.

Menurut Iman, Mbah Jayadilada digambarkan dengan sosok lelaki tinggi besar yang selalu di dampingi oleh dayang-dayang kemanapun dia beranjak.

Baca Juga: Makanan Ini Bisa Jadi Menu Sehat Sahur dan Berbuka, Kata dr. Zaidul Akbar: Berbuka dengan Konsumsi Minyak

Iman mengaku pernah melihat sosok tersebut dan bisa diibaratkan layaknya seorang pemimpin atau karuhun yang menghuni Tahura Djuanda.

Namun sebenarnya sosok tersebut adalah sosok yang baik dan santun. Jika ada yang menyebut kata Lada maka yang sebenarnya marah adalah anak buah atau pendamping setia dari Mbah Jayadilada itu.

"Sebenarnya yang bersangkutan meskipun tinggi besar tapi santun, yang marah itu adalah serdadu-serdadunya,"terang Iman.

Baca Juga: Ini Arti Mimpi Disentuh Hantu Menurut Primbon Jawa, Segera Pahami Masalahnya

Menurut Iman sosok Mbah Jayadilada ini menguasai wilayah Bandung Utara dari mulai Curug Dago sampai kawasan Maribaya.

Itulah alasan dari larangan kata Lada yang seolah memanggil atau menyebut sosok penguasa di kawasan tersebut.

Maka dari itu, menurut Iman kata Lada oleh para pegawai dan pengelola di sana pun diganti menjadi kata bahasa sunda yaitu haneut yang berarti hangat.

Baca Juga: 8 Lokasi Diduga Tembok Yakjuj Makjuj Menurut Hadis dan Sejarah, Nomor 7 Jarang Terdengar

Selain itu, Tahura Djuanda juga dikenal dengan tempat-tempat bersejarah dengan keberadaan Goa Jepang dan Goa Belanda yang berada di sana.

Maka banyak catatan sejarah yang memungkin di tempat itu banyak terjadi pertumpahan darah dan kemungkinan juga ruh daripada korban penjajahan masih bersemayam di tempat itu.

Sehingga tidak aneh lokasi tertentu di Tahura Djuanda dikenal dengan cerita angkernya.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah