Dari berbagai mitos yang berkembang di masyarakat, pohon bambu tua selalu dihubungkan sebagai rumah genderuwo.
Om Hao membenarkan jika 80 persen genderuwo dapat ditemukan di sekitar pohon bambu yang jauh dari pemukiman warga.
Selain rimbun, berbagai alasan lain membuat pohon bambu sangat digemari genderuwo.
“Rumpun bambu itu bisa dihuni bermacam-macam makhluk karena pohonnya yang rindang, rimbun, di tepian sungai, plus tempatnya itu lembab,” ucap Om Hao.
Saat melakukan eksplorasi di hutan bambu Bukit Turgo, Om Hao mengungkap kebiasaan genderuwo yang cukup vulgar.
Dipercaya sosok genderuwo kerap menggoda para wanita dengan berbagai 'kenakalan' yang dilakukan.
Tak sedikit wanita yang terpesona dengan genderuwo yang menyerupai manusia karena wujudnya yang memesona.
“Ya ternyata semakin tua usia genderuwo tidak seperti yang kita bayangkan, tapi bentuknya seperti orang,” tutur Om Hao.
“Memang good looking, karena bisa menyerupai wujud yang kita sukai,” sambungnya.