Melihat jimat penglaris pesugihan ini berhasil, Pepeng semakin rajin untuk membuat perjamuan untuk sang penolong.
Keberhasilan yang dimilikinya membuat Pepeng mampu membuka kios yang lebih strategis di sekitar perkantoran dan mempekerjakan beberapa karyawan.
Akan tetapi, kesuksesan Pepeng membuatnya lupa dengan syarat yang harus dipenuhinya setiap hari.
Kini ia sudah jarang untuk memberikan jamuan kepada sang penolong pesugihan karena tidak punya cukup waktu.
Pepeng pun lupa jika sifat lalainya ini akan mengakibatkan dirinya celaka.
Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Timnas Indonesia vs Singapura di Piala AFF 2020 Malam Ini
Benar saja, lambat laun ruko nasi goreng miliknya semakin sepi. Biasanya Pepeng mampu menjual ratusan piring dalam satu malam, tetapi kini ia hanya sanggup menjual belasan piring saja.
Singkat cerita, kesuksesan yang didapatkan kemudian sirna. Pepeng harus memecat karyawannya, menutup ruko, dan kembali berjualan keliling.
“Enggak guna!,” teriak Pepeng sambil melempar jimat itu ke sungai.
Sesampainya di rumah, Pepeng langsung tertidur karena terlalu lelah dan stres.