Episode 5 Racket Boys Tak Sesuai Kenyataan, Legenda Badminton Korea Selatan Pernah Sanjung Indonesia

- 21 Juni 2021, 13:04 WIB
 Legenda badminton Korea Selatan, Lee Yong-dae saat berbincang dengan Hansol di Youtube Korea Reomit. Lee Yong-dae menyanjung badminton Indonesia dari mulai prestasi, sampai penonton yang ramah. Hal ini kontradiktif dengan cerita episode 5 drakor Racket Boys./  Tangkapan layar Youtube  Korea Reomit
Legenda badminton Korea Selatan, Lee Yong-dae saat berbincang dengan Hansol di Youtube Korea Reomit. Lee Yong-dae menyanjung badminton Indonesia dari mulai prestasi, sampai penonton yang ramah. Hal ini kontradiktif dengan cerita episode 5 drakor Racket Boys./ Tangkapan layar Youtube Korea Reomit /

“Sebagai seorang atlet bulutangkis selama 20 tahun, saya pernah ingin tinggal di Indonesia. Indonesia itu kan ramah, orang-orangnya itu saya suka, saya juga tidak masalah sama makanan Indonesia, fansnya juga banyak yang cantik cantik”. Ujar Lee Yong-dae dikutip MapayBandung.com dari Youtube Korea Reomit.

Baca Juga: DPRD Kota Bandung Minta Camat yang Keluyuran ke Luar Kota Diberi Sanksi Tegas

Kekaguman Lee Yong-dae terhadap bulu tangkis Indonesia juga bukan soal pendukung Indonesia yang ramah dan cantik-cantik, tapi Lee Yong-dae juga menyoroti terkait perbedaan pelatih di Indonesia dan di Korea Selatan.

Menurut Lee Yong-dae, trainer di Korea Selatan keras-keras, jika salah satu pemain belum bisa melakukan skill tertentu, pelatih Korea Selatan terus menyuruh pemain tersebut untuk mendalami skill tersebut.

Tapi kalau di Indonesia, mereka akan menjelaskan alasannya dengan baik, misalnya kalau defense-nya kurang, pelatih Indonesia akan menjelaskan terkait posisi kaki yang salah, swing yang salah.

“Pelatih Indonesia akan memberikan training lebih detail lagi. Pelatih Indonesia akan menunggu dengan sabar sampai si atlet tersebut bisa. Dengan gaya coaching (pelatihan) seperti itu, membuat atlet-atlet Indonesia menjadi tenang dan tidak tergesa-gesa,” tegas Lee Yong-dae.

Baca Juga: Garut Darurat Covid, Bupat Minta Kantor Kecamatan Standby 24 Jam

Lee Yong-dae juga menilai, Indonesia seperti sudah memiliki metode dasar yang dijadikan patokan untuk melatih badminton dari dasar, misalnya setelah pemain-pemain hebat pensiun, maka ada generasi baru yang mengikuti jejak tersebut.

Lee juga menyanjung para pelatih Indonesia yang memiliki sistem pengembangan terbaik untuk badminton di dunia dimana banyak pelatih asal Indonesia yang menyebar ke seluruh dunia, seperti di Korea, Jepang dan Malaysia.

Jadi pertanyaanya, apakah tim penulis Racket Boys sudah melakukan penelitian yang baik dengan penonton, fasilitas hotel atau tempat bertanding di Indonesia? Anda sendiri yang menilainya.***

Halaman:

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x