MAPAY BANDUNG - Berikut ini adalah beberapa ramalan yang diungkapkan oleh salah seorang Ahli Spritual, Mbah Yadi, usai Gunung Semeru meletus.
Menurut Mbah Yadi, kita mesti mewaspadai hal-hal yang bisa saja terjadi di kemudian hari, terlebih Gunung Semeru sudah meletus.
Bahkan, Mbah Yadi menyebutkan secara spesifik mengenai ramalan mengerikan pasca Gunung Semeru meletus.
Ia menjelaskan, gunung Semeru merupakan salah satu titik sentral di Nusantara, terutama pulau Jawa.
Baca Juga: Kuat Maruf Kasih Love Sign ala Korea, Senyuman Tersungging di Bibir
Apabila Gunung Semeru meletus, maka kejadian-kejadian serupa kemungkinan masih bisa terjadi di kemudian hari.
"Gunung Semeru ini merupakan salah satu paku ning pulo jowo," kata pakar supranatural, Mbah Yadi, yang dikutip MapayBandung.com dari YouTube ESA Production, Senin 5 Desember 2022.
Dalam ilmu spiritual, Mbah Yadi menyebut gunung merupakan paku yang Tuhan tancapkan untuk membuat bumi menjadi stabil.
Ketika paku (titik) di bumi itu sudah tercabut, maka biasanya akan terjadi sesuatu goncangan yang perlu kita waspadai dan berhati-hati.
"Goncangan ini bisa dari air laut yang bergolak, atau bisa gempa yang dahsyat," katanya.
"Kita harus kembali kepada ilmu titen, alam itu pasti memberikan tanda jika akan terjadi sesuatu. Alam yang dimaksud tidak hanya gunung, bisa juga dari tanah, air, api, dan udara," tambah dia.
Lanjut Mbah Yadi menuturkan, ada hal-hal yang perlu manusia waspadai ketika ada fenomena alam seperti Gunung Semeru meletus.
"Kita sebagai manusia harus eling kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, eling terhadap keharmonisan alam, eling untuk menghormati alam. Karena kita adalah bagian dari alam itu sendiri," ucap Mbah Yadi.
Dengan kata lain, kita harus bisa menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan tidak merusaknya.
"Kita juga harus eling terhadap jiwa-jiwa leluhur Nusantara, eling terhadap sesama makhluk hidup ciptaan Tuhan," ucapnya.
Meletusnya Gunung Semeru belum seberapa, karena kejadian-kejadian seperti ini kemungkinan masih bisa terjadi di kemudian hari.
"Meletusnya Gunung Semeru belum seberapa, karena ada kemungkinan bisa saja disusul oleh gunung-gunung yang lain," tutur Mbah Yadi.***