MAPAY BANDUNG – Yakjuj Makjuj sebagai pertanda datangnya kiamat kubra adalah kepastian yang akan terjadi di akhir zaman.
Sosok Yakjuj Makjuj yang bengis dan kerap membuat kerusakan tersebut akan menghancurkan seluruh peradaban dan makluk yang dilewatinya.
Tak sedikit yang mengetahui jika Yakjuj Makjuj telah akan berhadapan langsung dengan Nabi Isa AS di bukit Thursina pada hari akhir nanti.
Dalam riwayat dikisahkan jika Yakjuj Makjuj akan binasa akibat serangan ulat sesuai dengan terjemahan surah Al-Kahfi pada ayat-ayat terakhir.
Keberadaan Yakjuj Makjuj tidak dapat dipisahkan dengan dinding besi yang dibuat oleh raja Zulkarnain yang tersohor di masanya.
“Zulkarnain diminta oleh sebuah kaum untuk membuat sebuah tembok besi yang bertujuan untuk menghalau sosok Yakjuj Makjuj,” kata Ustadz Felix Siauw seperti dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube Felix Siauw - Ringkasan Kebangkitan Bangsa Turki yang diunggah pada Rabu 30 Januari 2019.
Sosok Yakjuj Makjuj yang dikurung dalam besi tertuang dalam surah Surah Al Kahfi ayat 96 yang artinya.
“Berilah aku potongan-potongan besi!” Hingga ketika (potongan) besi itu telah (terpasang) sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, dia (Zulkarnain) berkata, “Tiuplah (api itu)!” Ketika (besi) itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, “Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi panas itu).” (QS. Al Kahfi : 96)
Dalam kisah Israiliyat, Ustadz Felix Siauw menyebut ketika Raja Zulkarnain membangun tembok untuk menghalau keberadaan Yakjuj Makjuj.
Hanya saja, ketika pembangunan terdapat sebagian Yakjuj Makjuj yang luput dari dinding Zulkarnain.
“Ketika Raja Zulkarnain membuat tembok-tembok tersebut ada golongan Yakjuj Makjuj Yang tertinggal,” ucapnya.
“Akhirnya diberi nama bangsa Turki yang artinya kaum yang tertinggal,” sambungnya.
Seiring berkembangnya zaman, bangsa Turki yang merupakan bagian dari Yakjuj Makjuj tersebut terbagi menjadi tiga golongan.
Golongan inilah yang akhirnya dikenal menjadi Turki modern saat ini.
“Nah itulah bangsa Turki. Hingga saat ini orang Turki terbagi menjadi tiga, ada yang tetap dengan ajaran mereka, ada yang memerangi, dan masuk Islam,” ucap Ustadz Felix Siauw.
Catatan sejarah mengungkap, ciri-ciri fisik orang Turki modern yang dikenal saat ini sangat erat kaitannya dengan penduduk yang berada di sebagian wilayah Cina.
“Orang Turki itu asalnya dari sebelah timur yang sekarang kita kenal sebagai Uighur di Xinjiang, Cina, itulah kemudian daerahnya orang-orang Turki (East Turkestan),” tandasnya.***