MAPAY BANDUNG - Industri kuliner memang kerap berbenturan dengan isu pesugihan dan penglaris.
Sebagian pihak bahkan mengasosiasikan, kesuksesan bisnis kuliner selalu sejalan dengan pesugihan.
Mungkin ada sebagian oknum nakal yang nekat gunakan penglaris dan pesugihan.
Tapi tidak semua bidang kuliner merupakan pemuja pesugihan seperti yang kerap disangkakan.
Baca Juga: Mabuk Perjalanan Akibat Pewangi Kendaraan? Ikuti Cara Ala dr. Zaidul Akbar Dijamin Gak Mabuk Lagi
Hal ini juga dibuktikan oleh salah seorang indigo bernama Guntur.
Ia mencoba meluruskan isu pesugihan yang melekat pada sebuah warung nasi uduk di Jakarta.
Salah satu warung nasi uduk yang diduga menggunakan pesugihan kuntilanak.
Menurut Guntur, warung nasi uduk tersebut tidak ada kaitannya dengan pesugihan kuntilanak.
"Saya makan di warung nasi uduk, memang ada kuntilanak tapi gak ada sangkut pautnya dengan sang pemilik warung," ucap Guntur, dikutip MapayBandung.com dari kanal YouTube Lentera Malam, Jumat 17 Februari 2022.
Baca Juga: Mengerikan! Mitos dan Misteri Sumpah Pocong, Ini Akibat Berkata Tidak Benar Saat Bersaksi
Hal ini disampaikan Guntur, setelah banyak pihak menyangka jika warung nasi uduk tersebut mengikuti pesugihan.
Memang, sepanjang makan disana Guntur menemukan banyak penampakan.
"Memang kuntilanaknya ada, banyak pada wara-wiri," ujarnya.
Tapi Guntur tak menemukan satupun kaitan, yang menghubungkan kuntilanak itu dan warung nasi uduk.
"Gak ada kaitannya sama sekali," tegas Guntur.
Selain membuktikan isu pesugihan, Guntur juga menjelaskan rasa makanan yang cenderung berubah saat dibawa pulang.
Guntur menjelaskan, hal itu bisa saja dipengaruhi karena uap panas yang telah bercampur dengan kertas nasi.
"Bisa berbeda, karena uap panas yang terkurung di dalam kertas nasi," katanya.
Selain itu, mungkin masih banyak penjelasan lain kenapa makanan yang dibungkus, rasanya jauh berbeda ketimbang di makan di tempat.***