MAPAY BANDUNG – Uang basangan adalah praktik terlarang menebar uang untuk mencari tumbal pesugihan.
Kejadian ini hampir dialami seorang pria dari Karanganyar, Jawa Tengah. Gegara uang Rp20 Ribu, ia hampir tewas menjadi tumbal pesugihan.
Menebar uang basangan adalah cara kotor. Pelaku pesugihan tidak ingin menumbalkan diri maupun keluarga terdekat sebagai ganti kekayaan yang akan didapat.
Hal ini bukanlah mitos karena orang tua zaman dahulu percaya jika uang yang ditemukan di jalan, ada kemungkinan digunakan sebagai tumbal pesugihan.
Tidak mengenal usia dan jenis kelamin, siapa saja yang mengambil uang basangan akan tewas dengan cara wajar jika uang ini dibelanjakan.
Dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube Ki Prana Lewu pada Rabu 12 Januari 2022, Pria asal Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, mengungkap pengalamannya yang hampir jadi tumbal pesugihan karena mengambil uang basangan.
Baca Juga: Bukan Parangtritis, Pantai di Yogyakarta Ini Diduga Terdapat Gerbang Menuju Istana Nyi Roro Kidul
Kejadian yang tak akan dilupakannya ini berawal saat Falen beristirahat di tepi jalan dan menemukan selembar uang Rp20 ribu.
Ia tidak sadar jika uang tersebut adalah uang basangan, lalu kemudian membeli rokok dari uang tersebut.
Masyarakat Jawa percaya, mengambil uang sembarangan di jalan dapat memicu makhluk halus seperti genderuwo yang sedang mencari tumbal pesugihan.
Baca Juga: Nodai Cinta Pacarnya Hingga Hamil 5 Bulan, Pria di Tasikmalaya Ditangkap Polisi
Setibanya di rumah, keanehan terjadi. Pergelangan tangan seperti terikat kencang, diperhatikannya warna kulit yang mulai membiru. Rasa sakit yang hebat begitu terasa, luka lebam mengelilingi sekujur tangan.
Fallen teringat jika ada kemungkinan uang yang diambilnya tersebut adalah uang basangan untuk tumbal pesugihan.
Sadar ada yang tidak beres dengan uang yang telah diambil, Fallen bergegas memanggil ustaz di dekat rumahnya.
Sang ustaz yang juga guru mengaji Fallen sejak kecil, melakukan komunikasi dengan makhluk gaib yang membelenggu dalam bahasa Jawa.
“Jangan pernah ganggu ketentraman orang lain. Satu kali saja berani nyentuh anak ini, jangan tanya apa yang akan kamu terima,” ucap ustaz tersebut.
“Anak ini akan saya makan,” kata sosok tak kasat mata tersebut.
Dialog ustaz dengan makhluk halus pengambil tumbal pesugihan akhirnya selesai. Ia berpesan untuk jangan khawatir karena Tuhan bersama mereka.
“Le, kamu akan dijadikan tumbal. Tapi enggak usah takut, karena masih ada Allah,” kata ustaz.
Setelah tenang, sang ustaz mengajaknya untuk pergi ke Pantai Parangtritis untuk melakukan ruwat. Fallen harus membuang sisa kembalian dari uang basangan yang telah dipungutnya.
Baca Juga: Bukan Panu, Bercak Putih Pada Kulit Bisa Jadi Tanda Penyakit Ini, dr. Saddam Ismail: Sulit Sembuh
Setelah uang dilarung, anggota tubuh dapat digerakkan kembali dan tidak ada lagi sosok gaib yang menghantui.
Praktik menebar uang basangan untuk mencari tumbal pesugihan masih dilakukan hingga saat ini. Selain mudah, para pelaku pesugihan tidak perlu repot-repon menjadikan orang terdekat sebagai tumbal.
Berhati-hatilah jika menemukan uang di tengah jalan atau di tempat yang sepi.
Baca Juga: Ingin Diet Tapi Sering Ngemil, Cobain Nih Tips dari dr. Saddam Ismail Ini
Uang yang bukan hak sendiri lebih baik dibiarkan saja. Ada kemungkinan uang tersebut telah dijadikan uang basangan untuk tumbal pesugihan.***