Jangan Sampai Tergoda! Pengakuan Juru Kunci Pesugihan Dewi Lanjar, Ritual dan Tumbal Disebut Sangat Berat

2 Januari 2022, 17:30 WIB
Ilustrasi. Jangan Sampai Tergoda! Pengakuan Juru Kunci Pesugihan Dewi Lanjar, Ritual dan Tumbal Disebut Sangat Berat /*/mantrapandeglang.com/Pixabay/geralt



MAPAY BANDUNG – Masyarakat Pekalongan dan sekitarnya tentu sudah tidak asing dengan pesugihan Dewi Lanjar.

Mitos yang berkembang, pesugihan Dewi Lanjar yang bersemayam di utara Laut Jawa ini mampu membuat siapa saja mendapat kekayaan yang berlimpah.

Karena kesaktiannya tersebut, banyak saudagar yang sering memohon untuk mendapatkan penglaris, peruntungan, hingga pesugihan.

Praktik pesugihan dari Dewi Lanjar diyakini mampu memberikan kekayaan hingga kemuliaan.

Baca Juga: Selain Bikin Kaya, Inilah 2 Fakta Mengerikan di Balik Pesugihan Nyi Roro Kidul, Salahsatunya Harus Kawini Ini

Tidaklah mudah untuk melacak keberadaan pesugihan Dewi Lanjar ini, namun ada beberapa juru kunci yang dipercaya mampu menghubungkan pelaku pesugihan dengan Dewi Lanjar.

Praktik pesugihan Dewi Lanjar ini tidak hanya didatangi warga Pekalongan dan pesisir utara Jawa lainnya.

Beberapa pemohon dari Sumatera dan Sulawesi juga mengunjungi tempat ini untuk meminta pesugihan.

“Tidak hanya dari Pekalongan, ada dari Lampung, Makassar, Jawa Barat dan lainnya. Mereka juga tidak hanya mencari psugihan, terkadang mencari penglarisan,” ucap Damar, juru kunci Pantai Slamaran seperti dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube ANTV Official pada Minggu 2 Januari 2021.

Baca Juga: Jangan Sampai Hal Ini Terjadi di Tubuh Karena Bisa Buat Gula Darah Naik Kata dr. Saddam Ismail

Tidak sembarang orang yang dapat melakukan pesugihan Dewi Lanjar.

Juru Kunci akan melihat aura pemohon karena nantinya akan bertemu langsung dengan Dewi Lanjar untuk membuat perjanjian.

“Pemohon saya lihat auranya, kalau bisa menembus alam gaib, itu akan lebih cepat. Kalau tidak, harus puasa dahulu paling lama 7 hari,” ucap Damar.

Ritual pesugihan Dewi Lanjar hampir sama dengan ritual pesugiha lainnya, pelaku akan disucian terlebih dahulu oleh juru kunci.

“Langkah pertama, orang itu saya mandikan dengan air tujuh rupa, setelah itu pergi ke pantai untuk berdoa,” ucapnya.

Setelah juru kunci memilih orang-orang yang tepat maka ritual pesugihan dewi lanjar pun siap dilakukan.

Ritual pesugihan Dewi Lanjar harus dilakukan minimal oleh 7 orang pemohon pesugihan.

Baca Juga: Latihan di Tengah Cuaca Panas Bali, Bruno Cantanhede: Ini Bukan Masalah

Para pelaku harus membawa sesajen untuk ritual pesugihan Dewi Lanjar diantaranya ayam ingkung, pisang raja, jajanan pasar, bunga, dupa, hingga tumpeng nasi kuning.

Selanjutnya pemohon pesugihan bersama pasangannya akan diantar oleh juru kunci ke tepi pantai.

Di sini pelaku pesugihan akan memohon kepada Dewi Lanjar agar mendapat keberkahan.

Sesaji yang telah dihaturkan kemudian dimakan oleh para pemohon dan semua saksi yang terlibat dalam ritual pesugihan ini.

Namun, tidak setiap ritual akan berlangsung sukses. Apabila percobaan pertama gagal maka pelaku pesugihan Dewi Lanjar dapat kembali mencoba 40 hari setelahnya.

Jika tetap gagal, dapat dipastikan Dewi Lanjar menolak untuk memberikan pesugihan.

Pesugihan jenis apapun tidaklah gratis, praktik pesugihan Dewi Lanjar membutuhkan tumbal untuk melancarkan ritualnya dan memiliki efek samping jika terlewat satu ritual saja.

“Pertama, karena ini perjanjiannya sudah sama jin ya. Kalau syarat-syaratnya kurang penuh maka khodam yang diberikan Dewi Lanjar akan lari dan pelaku pesugihan akan miskin lagi,” tutur Damar.

Baca Juga: Ampuh Rontokkan Lemak, dr. Zaidul Akbar: Cukup Kurangi Makan 4 Bahan Ini Selama 3 Hari

“Yang Kedua, bahkan anak dan cucunya bisa ikut mati. Makanya untuk ritual ini berat. Kalau memang enggak siap-siap betul, pasti enggak akan berani,” ujarnya menambahkan.

Selain itu, setiap bulan Suro para pelaku pesugihan harus datang kembali dan berdoa di tepian pantai Utara.

Jika terlewat, akan mendapatkan nasib sial bagi dirinya maupun keluarga.

Demi sebuah kekayaan, pelaku pesugihan Dewi Lanjar tega melakukan ‘samparan luar’, sebuah ritual menebar uang kertas di jalanan kemudian berharap seseorang akan mengambilnya.

Damar mengungkap, jika ada orang yang mengambil uang yang telah ditebar maka sudah dipastikan akan menjadi tumbal pesugihan selanjutnya.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler