Jangan Tergoda! Kesaksian Pelaku Pesugihan Gunung Kemukus, Mulai dari Ziarah Makam hingga Ritual Syahwat

28 Desember 2021, 13:30 WIB
Asal muasal Ritual Seks di Gunung Kemukus /Sukoharjoupdate/Bramantyo



MAPAY BANDUNG – Gunung Kemukus dipercaya sejak zaman dahulu sebagai tempat pesugihan dan ritual syahwat.

Kekayaan dari hasil pesugihan Gunung Kemukus ini tidak akan datang apabila ritual yang dilakukan tidak sepenuh hati.

Masyarakat Jawa tentunya sudah tidak asing dengan Gunung Kemukus yang terletak di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Mitos yang beredar, ritual pesugihan Gunung Kemukus dilakukan dengan cara bersetubuh tanpa ikatan.

Bila hujan turun lebat, Gunung Kemukus seperti pulau yang muncul di tengah danau.

Baca Juga: Nggak Ribet! Gatal Akibat Kutu, Tungau Hingga Eksim Bisa Sembuh dengan Resep Herbal dr. Zaidul Akbar Ini

Pepohonan besar manaungi pondok yang bermunculan di tepi danau tempat dilakukan ritual pesugihan.

Pohon-pohon yang berdiri kokoh di Gunung Kemukus menjadi saksi bisu ritual bersetubuh para pelaku pesugihan.

Saat pondok-pondok kayu belum dibangun, gulungan tikar akan digelar di setiap sisi gelapnya pepohonan pada setiap malam.

Dalam kegelapan malam biasanya terlihat bayangan lelaki dan perempuan yang tidak saling kenal sebelumnya.

Mereka melakukan ritual pesugihan dengan cara bersetubuh demi sebuah kekayaan.

Baca Juga: Bukan Gunung Lawu atau Semeru, Ini Gunung yang Diramal Meletus Tahun 2022 oleh Ki Dharma Kuncara

Dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube ANTV Official pada Selasa 28 Desember 2021, di Gunung Kemukus terdapat makam Pangeran Samodro. Makam keramat yang selalu dikunjungi pelaku pesugihan.

Menurut cerita yang beredar, setiap malam Jumat Pon dan Jumat Kliwon banyak peziarah yang datang untuk berdoa dan memohon kekayaan di makam Pangeran Samodro.

Hasto Pratomo, juru kunci makam Pangeran Samodro mengungkap, pesugihan Gunung Kemukus dapat mendatangkan kekayaan jika ritual dilakukan dengan benar.

“Kita mendoakan bukan meminta kepada Pangeran Samodro supaya dapat barokah nya dari sini,” ucapnya.

Baca Juga: Perut Buncit Mengganggu dan Bikin Malu? Coba Atasi dengan Tips dari dr. Zaidul Akbar Ini

Bunga setaman sebagai media persembahan kemudian dibacakan doa oleh juru kunci.

Setelah diizinkan, pelaku pesugihan akan langsung masuk ke makam Pangeran Samodro untuk berdoa.

Para peziarah akan menaburkan sesajen dan doa di makam Pangeran Samodro sebagai syarat awal pesugihan.

Hasto Pratomo menyebut, sesajen yang dibutuhkan untuk pesugihan Gunung Kemukus hanyalah bunga setaman.

Setelah melakukan ziarah, pelaku pesugihan harus melengkapi dengan ritual lainnya dengan cara bersetubuh di bawah pohon atau rumah kayu yang telah disediakan.

Baca Juga: Ribuan Buruh Akan Demo Tiga Hari Berturut-turut di Gedung Sate, Polisi Lakukan Rekayasa Lalin

Lelaki dan perempuan sepakat untuk bersetubuh tanpa ikatan. Selama tujuh kali pertemuan, mereka harus mengulangi ritual pesugihan tersebut.

Perjanjian yang harus disepakati, bahwa setelah selesai melakukan ritual pesugihan, maka uang akan datang secara gaib yang kemudian dibagi secara adil.

Banyak orang yang menghujat ritual pesugihan ini, namun hingga saat ini Gunung Kemukus masih banyak dikunjungi.

Tidak semua pesugihan yang dilakukan di Gunung Kemukus ini berjalan lancar.

Menurut kabar yang beredar, jika salahsatu pasangan telah berhasil meraih kekayaan dan tidak membantu pasangannya, maka akan terjadi malapetaka. Dipercaya pelaku pesugihan akan tewas secara mengenaskan.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler