MAPAY BANDUNG – Ahli supranatural dan pakar kejawen yang biasa disebut Si Mbah memberikan pesan menohok kepada para pendaki gunung.
Hal ini sangat serius, mengingat rentetan bencana dan gunung meletus yang terjadi di Indonesia dapat disebabkan tingkah laku manusia yang tidak menghargai alam.
Letusan Gunung Semeru beberapa waktu lalu masih menyisakan duka yang mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Bencana yang diramalkan akan terjadi pada tahun 2022 senada dengan ramalan Jayabaya yang menyebut gunung-gunung akan meletus setelah erupsi Gunung Semeru.
Selain alam, manusia memiliki peran penting untuk menjaga keseimbangan alam agar tidak terjadi berbagai musibah.
“Ini pesen Si Mbah, yang hobinya naik gunung jangan cuma mencari kesenangan tapi mencari pengetahuan juga,” ucapnya seperti dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube Algoritma Alam pada Minggu 19 Desember 2021.
Saat mendaki gunung, diharapkan untuk selalu menjaga tingkah laku agar terhindar dari berbagai musibah.
“Gunung-gunung adalah tempat keramat, tempatnya para Dewa atau tempat ruh suci. Tempat yang diagungkan itu pasti ada yang menjaga,” ucapnya
Manusia dan makhluk gaib hidup berdampingan. Si Mbah mengungkap jika makhluk gaib akan tinggal di tempat yang jauh dari pemukiman manusia seperti gunung dan laut.
“Jadi jangan sembarangan, apalagi disitu untuk bercanda atau untuk kesombongan,” tuturnya.
Saat mendaki gunung yang dianggap keramat, patuhilah peraturan yang tertulis, menjaga kebersihan dan tingkah laku.
“Khusus gunung-gunung yang sakral seperti Gunung Lawu, Semeru, Slamet, setiap gunung pasti ada ruh suci yang menjaga,” tutur Si Mbah.
Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Bandung Senin 20 Desember Beserta Biaya dan Persyaratannya
Bukan tanpa alasan, Si Mbah memberikan nasihat ini kepada para pendaki gunung.
Menurut ramalannya, pada tahun 2022 beberapa gunung yang ada di Pulau Jawa diprediksi akan meletus.
“Yang lama tidak aktif yang namanya Gunung Lawu, ada kemungkinan ikut meletus,” ucapnya.
Sampai saat ini, Gunung Lawu telah tertidur ratusan tahun lamanya.
Gunung ini sangat jarang menunjukkan aktivitas kegempaan hingga sekarang.
Namun, sangat mungkin untuk Gunung Lawu bangkit dari tidur panjangnya dan meletus pada tahun-tahun mendatang.
“Tuhan berhak meledakan semuanya. Tapi itu tergantung manusia yang menjaga,” tutur Si Mbah.
Di akhir terawangnya, Si Mbah berpesan untuk menjaga kelestarian alam dan berdoa agar terlindung dari berbagai marabahaya di tahun 2022 nanti.***