MAPAY BANDUNG – Banyak kerjadian terjadi serta dialami seseorang yang sulit diterima karena diluar nalar manusia.
Seperti salah satunya yang diceritakan Arif yang didatangi arwah pebalap liar di area Stadion GBLA Bandung.
Dilansir MapayBandung.com dari kanal Youtube Malam Mencekam, Minggu 12 September 2021, Arif menceritakan jika kejadian ini terjadi pada bulan Desember 2017.
Baca Juga: Warga Padati Kawasan Pasar Kaget Monju Gasibu Bandung, Netizen : Alhamdulillah Sudah Normal
Ketika sore menjelang salat ashar area Stadion GBLA sering dijadikan tempat anak muda untuk berkumpul.
Tak jarang, jalanan di area Stadion GBLA sering juga digunakan untuk balapan liar.
Saat itu, Arif dan temannya berkumpul di warung sore hari untuk menonton balapan liar di area Stadion GBLA Bandung.
Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Leeds United vs Liverpool Liga Inggris di Mola TV Malam Ini Pukul 22.30 WIB
Pada pukul 17.00, para pebalap liar sudah bersiap untuk balapan. Berbagai tipe motor ada disana. Arif dan teman-temannya juga memiliki jagoannya masing-masing.
Awalnya, ada 3 motor yang mengambil start awal. Namun Arif melihat ada satu yang menarik perhatiannya karena terlihat motornya kencang.
“Di tengah jalan, gatau kenapa, gatau motornya ada yang menghalangi atau seperti apa, tiba-tiba jatuh, pengendaranya terlempar jauh,” ungkap Arif.
Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Gratis Kembali Disalurkan Bulan Ini, Begini Cara Cek Penerimanya
Saat kecelakaan itu, motor mengeluarkan percikan api karena beradu dengan aspal jalan.
Dengan terkejut mendengar suara dan melihat kejadian itu, penonton balap liar yang berada disana lari menghampiri tempat kecelakaan.
Pada saat itu banyak yang mengira kalau itu hanya kecelakaan biasa. namun banyak darah keluar dari badan korban.
Baca Juga: Klasemen Sementara Liga Inggris : 2 Gol Ronaldo Bawa MU ke Puncak Klasemen
Karena tidak tertolong, korban kecelakaan tersebut meninggal di tempat.
“Akhirnya menelepon ambulans, polisi, lalu datang untuk evakuasi. Darah dan segala macamnya, kita tutup memakai pasir, dan sosok ditutup menggunakan kain,” ucapnya.
Setelah dievakuasi, Arif bersama temannya dan penonton lain berkumpul di warung membahas kejadian yang baru saja terjadi.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 20 Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya
Sehabis membahas kecelakaan tersebut, beberapa orang mulai kembali ke tempatnya masing-masing.
Arif bersama yang lain masih di sana untuk nongkrong dan bernyanyi.
“Disela-sela kita lagi nyanyi, terdengar suara rintihan. Kaya eeee, aduhh. Suaranya terdengar samar-samar. Kita saling bertanya, ini suara apa ya? Kamu dengar ga? Kayak ada yang nangis,” tanya Arif pada temannya.
Baca Juga: Terungkap ! Alasan Mohammed Rashid Tak Lakukan Selebrasi Usai Cetak 2 Gol Kemenangan Persib Bandung
Sumber suara tersebut terdengar dari pohon tempat kecelakaan sore tadi. Mereka menghampiri pohon itu.
Tetapi tidak ada apa-apa, hanya ada bekas darah korban kecelakaan.
“Teman kita, aceng itu seorang indigo, ia bisa melihat yang tidak bisa kita lihat. Gestur Aceng terlihat aneh, kita tanya, Kenapa Ceng? Udah ayo pulang,” kata Arif.
Baca Juga: Akun Instagram John Lennon Ubah Penggalan Lirik Lagu 'Imagine' ke Bahasa Indonesia Hingga Jawa
“Ada yang duduk, tapi muka nya berdarah, dan mengerang kesakitan” kata Aceng.
Sontak, pikiran Arif bersama teman-temanannya langsung berpikir yang aneh-aneh, dan langsung kembali ke warung tempat mereka nongkrong.
Pemilik warung tidak mendengar suara tangisan yang didengar oleh Arif dan temannya.
Pada saat itu juga mereka memutuskan untuk pulang saja, menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Baca Juga: 10 Kelurahan di Kota Bandung Penyumbang Kasus Covid-19 Terbanyak per 11 September 2021
Keesokan harinya, mereka berkumpul lagi untuk berbincang. Tapi Aceng tidak ada.
Lalu mereka menelepon Aceng. Aceng mendadak sakit panas dingin dan pusing semenjak kejadian kecelakaan itu.
Selama subuh Aceng mendengar jeritan kesakitan dan bermimpi dihampiri oleh korban kecelakaan balapan liar.
Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Liga 1 2021 Hari Ini Minggu 12 September 2021
Arif bersama temannya mencari Ustad untuk menolong Aceng.
Ketika datang kembali ke kediaman Aceng bersama Ustad yang dimintai tolong.
“Ceng, si sosok ini tuh minta tolong sama kalian. Cuman yang bisa merasakan lebih itu kamu Ceng,” ungkap Ustad yang diajak Arif.
“Minta tolong apa?” tanya Arif dan yang lainnya.
“Tolong carikan kuping saya” jawab Ustad tersebut.
Kemarin evakuasi berlangsung dengan cepat tanpa memastikan ada yang tertinggal oleh ambulans, dengan harapan korban masih terselamatkan.
Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming MotoGP Aragon 2021 Tayang di Trans 7 Malam Ini
Lalu mereka memutuskan untuk menolong, karena Aceng menjadi orang yang dimintai tolong oleh korban kecelakaan dengan cara yang mengganggu Aceng.
Mereka kembali ke tempat kejadian, lalu mencari kuping yang diminta tolong oleh korban.
Setelah beberapa lama mencari, mereka menemukannya di selokan.
Baca Juga: Cerita Horor Kang Dandi Dihantui Arwah Korban Pembunuhan di Ruko Angker, Begini Kisahnya
Setelah menemukan, mereka memberikan kepada Ustad tersebut untuk dicuci dan ditutup oleh kain kafan.
Lalu Arif bersama temannya, dan keluarga korban bersama-sama ke pemakaman untuk mengubur bagian badan yang tertinggal.
Beberapa bulan setelah berganti tahun, balapan liar sudah kembali lagi. Ketika Arif kembali lagi nongkrong di tempat biasanya, terdengar berkali-kali suara motor yang mengerem mendadak.
Baca Juga: Seram! Kisah Horor Edi yang Diikuti Burung Jadi-jadian Jelmaan Kuntilanak di Pangalengan Bandung
Lalu ada seorang pengendara menghampiri mereka bertanya
“Kang itu di pohon itu.. kenapa ada aja orang?” tanya pengendara.
Mereka kaget dan bertanya “Apa maksudnya?”
Baca Juga: Kisah Horor Driver Taksi Online di Bandung Antarkan Penumpang Gaib ke Kuburan Angker Cikadut
“Iya, orang itu seperti mau menghalangi, Saya lagi fokus ke jalan lurus, si sosok mau menyetop gitu” jawab pengendara.
Setelah kejadian tersebut, banyak pebalap motor liar mengalami kejadian serupa dengan pengendara tersebut.
Namun herannya, kejadian tersebut hanya dialami oleh pembalap liar, sedangkan pengendara motor biasa tidak pernah mengalaminya. (Geraldo Putra Monang/ Job Training)***