MAPAY BANDUNG - Di akhir era 90 an, siapa sih yang tidak mengenal serial televisi Dawson's Creek. Dawson's Creek sendiri bercerita tentang sahabat karib dari awal masuk Sekolah Menengah Atas sampai ke Perguruan Tinggi.
Dari persahabatan inilah timbul kisah cinta di antara mereka yang juga membuat berbagai konflik di antara mereka.
Dawson's Creek dibintangi oleh James Van Der Beek, Katie Holmes, Joshua Jackson, Michelle Williams, Kerr Smith, Meredith Monroe, Busy Philipps, Mary-Margaret Humes, John Wesley Shipp, Mary Beth Peil dan Nina Repeta.
Baca Juga: Awas Jangan Sembarang Buka Data Pribadi Orang Lain Karena Bisa Didenda Rp20 Miliar
Dawson's Creek juga pernah menduduki peringkat No. 90 pada daftar "New TV Classics" Entertainment Weekly pada 2007.
Nah berbicara tentang Dawson's Creek, tentu dong ada original soundtrack ( Ost ) yang menjadi salah satu penunjang kesuksesan dari cerita Dawson's Creek. Meski banyak Ost yang ada di Dawson's Creek, tapi ada sebuah lagu yang akan kita bahas yaitu lagu " I Don't Want to Wait " dari Paula Cole.
"I Don't Want to Wait" sendiri merupakan lagu yang ditulis, direkam, dan diproduksi oleh penyanyi-penulis lagu Amerika Paula Cole . "I Don't Want to Wait" Itu adalah single kedua Paula Cole dari album This Fire.
Baca Juga: Hari Ini Libur Imlek Dimulai, Oded: Harapannya Setelah Weekend Grafik Covid-19 Tak Meningkat
Lagu "I Don't Want to Wait" juga sukses mencapai No. 11 di Amerika Serikat dan No. 5 di Kanada. VH1 menempatkan "I Don't Want to Wait" sebagai salah satu dari 100 Lagu Terbaik tahun 90-an di No. 81.
Ingin tahu dalamnya lagu "I Don't Want to Wait", berikut kirik lagunya:
So open up your morning light,
Jadi buka cahaya pagimu,
And say a little prayer for I.
Dan katakan sedikit doa untuk saya.
you know that if we are to stay alive.
Anda tahu bahwa jika kita ingin tetap hidup.
Then see the peace in every eye.
Kemudian melihat kedamaian di setiap mata.
She had two babies. One was six months, one was three
Dia punya dua bayi. Satu enam bulan, satu tiga
In the war of ’44.
Dalam perang ’44.
Every telephone ring, every heartbeat stinging
Setiap dering telepon, setiap detak jantung menyengat
When she thought it was God calling her.
Saat dia mengira itu Tuhan memanggilnya.
Oh would her son grow to know his father?
Oh, apakah anaknya akan tumbuh mengenal ayahnya?
(chorus)
(paduan suara)
I don’t want to to wait for our lives to be over,
Saya tidak ingin menunggu hidup kita berakhir,
I want to know right now what will it be.
Aku ingin tahu sekarang apa jadinya.
I don’t want to wait for our lives to be over,
Saya tidak ingin menunggu hidup kita berakhir,
Will it be yes or will it be sorry?
Apakah akan ya atau akankah maaf?
He showed up all wet on the rainy front step.
Dia muncul basah di tangga depan hujan.
Wearing shrapnel in his skin.
Mengenakan pecahan peluru di kulitnya.
And the war he saw lives inside him still,
Dan perang ia melihat hidup di dalam dirinya masih,
It’s so hard to be gentle and warm.
Sangat sulit untuk bersikap lembut dan hangat.
The years pass by and now he has granddaughters
Tahun-tahun berlalu dan sekarang dia memiliki cucu perempuan
(chorus)
(paduan suara)
You look at me from across the room
Anda melihat saya dari seberang ruangan
You’re wearing your anguish again
Kamu membuatmu kesedihan lagi
Believe me I know the feeling
Percayalah aku tahu perasaannya
It sucks you into the jaws of anger.
Ini menyebalkan Anda ke dalam rahang kemarahan.
So breathe a little more deeply my love
Jadi hirup sedikit lebih dalam cintaku
All we have is this very moment
Yang kita miliki adalah saat ini juga
And I don’t want to do what his father,
Dan saya tidak ingin melakukan apa yang ayahnya,
and his father, and his father did,
dan ayahnya, dan ayahnya melakukannya,
I want to be here now.
Aku ingin berada di sini sekarang.
So open up your morning light,
Jadi buka cahaya pagimu,
And say a little prayer for I
Dan katakan sedikit doa untuk saya
You know that if we are to stay alive,
Anda tahu bahwa jika kita ingin tetap hidup,
Then see the love in every eye.***