Ini Penyebab Taylor Swift hanya Manggung di Singapura, Indonesia dan Negara ASEAN Lainnya Rugi!

- 20 Februari 2024, 21:30 WIB
PM Thailand mengungkap alasan Taylor Swift hanya manggung di Singapura saja, Indonesia dan negara ASEAN lain rugi!
PM Thailand mengungkap alasan Taylor Swift hanya manggung di Singapura saja, Indonesia dan negara ASEAN lain rugi! /Reuters/Gaelen Morse

 

BRAGA, MAPAY BANDUNG - Indonesia dan negara Asean lain kecolongan usai Taylor Swift hanya menggelar konser secara eksklusif di Singapura saja.

Hal tersebut tentu menjadi kabar buruk untuk industri pariwisata tanah air, pasalnya penggemar Taylor Swift di Indonesia harus menonton konser di Singapura yang tentu saja akan menguntungkan pariwisata Negeri Singa itu.

Dugaan dan spekulasi menyeruak usai PM Thailand, Srettha Thavisin, menyebut pemerintah Singapura memberikan ‘kontrak khusus’ dengan nilai jutaan dolar yang membuat Swift hanya dapat konser di Singapura saja.

Baca Juga: Pengelola Larang Konser Musik Politik Digelar di Taman Mini Indonesia Indah, Ini Alasannya

Mengutip dari kanal YouTube Pin Funfact yang diakses pada Selasa 20 Februari 2024, konser megabintang Taylor Swift akan diselenggarakan di Singapura tanggal 2 hingga 9 Maret 2024 mendatang.

Konser ini akan menjadi sejarah karena Singapura menjadi lokasi Taylor Swift melakukan rangkaian tour selama seminggu penuh.

Hal ini menarik perhatian lantaran Taylor Swift hanya memilih Singapura sebagai destinasi konsernya di ASEAN namun tidak berkeliling ke Jakarta, Manila, Kuala Lumpur, atau bahkan Bangkok.

Baca Juga: Bikin Malu! Fansite Korea Mengamuk di Konser Global Music Awards, Ini Penyebabnya

PM Thailand, Srettha Thavisin, menjelaskan terdapat dugaan bahwa pemerintah Singapura terlibat dalam perencanaan konser Taylor Swift yang sangat eksklusif ini di wilayah ASEAN.

Menurutnya Singapura diduga telah berupaya menjalin kesepakatan eksklusif terkait konser Taylor Swift di wilayah Asia Tenggara.

Srettha Thavisin mengungkapkan bahwa promotor konser telah membocorkan informasi jika pemerintah Singapura telah memberikan ‘kontrak khusus’ senilai USD 2 juta hingga USD 3 juta (setara Rp45 Triliun) per pertunjukan kepada Taylor Swift asalkan megabintang manggung di Singapura saja.

Baca Juga: KIP Kuliah Merdeka 2024 Remi Dibuka! Simak Syarat, Tahap Penerimaan, dan Jadwal Pendaftaran Lengkap

Klaim Perdana Menteri Thailand ini sangat beralasan, lantaran Singapura berusaha menjalin kesepakatan dengan Taylor Swift agar tidak tampil di negara-negara lain di Asia Tenggara selama tur konser Eras-nya.

Konser Taylor Swift di Singapura dijadwalkan akan menampilkan enam pertunjukan. Dari pantauan MapayBandung.com, tiket Eras Tour Taylor Swift di National Stadium sudah habis terjual.

Terkait argumen PM Thailand yang menyebut pemerintah Singapura melakukan monopoli terhadap Taylor Swift, AEG sebagai promotor konser dan pemerintah Singapura hingga saat ini belum memberikan tanggapan resmi.

Baca Juga: 2 Timses Terkena Gangguan Mental Usai Caleg yang Didukung Gagal di Pemilu 2024, Kondisinya Sungguh Miris!

Sebelumnya penyataan Srettha Thavisin diungkap secara terbuka melalui forum bisnis di Bangkok. Meskipun angka ‘kontrak eksklusif’ yang ditawarkan belum diketahui, promotor konser telah mengindikasikan bahwa pemerintah Singapura menawarkan nominal fantastis per harinya.

Srettha menambahkan bahwa pemerintah Singapura memiliki strategi yang cerdas dengan meminta penyelenggara konser untuk tidak mengadakan pertunjukan lain di wilayah ASEAN.

Langkah cepat pemerintah Singapura sangatlah cerdas karena konser Taylor Swift sangatlah ampuh untuk meningkatkan kunjungan turis mancanegara ke Singapura.***

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah