MAPAY BANDUNG - Industri Kpop kini tengah hangat membicarakan kontroversi keputusan FIFTY FIFTY yang hendak hengkang dari agensinya dan juga perselisihan antara agensi Attrakt dan The Givers.
Kontroversi ini dimulai dari grup FIFTY FIFTY yang menggugat agensinya, Attrakt Label, untuk memutus kontrak dengan alasan tidak adanya transparansi penghasilan dan masih dipaksa bekerja meskipun sakit.
Kemudian Attrakt Entertainment mengeluarkan pernyataan dan menuduh bahwa ada agensi eksternal yang mempengaruhi FIFTY FIFTY dan memburu grup tersebut.
Baca Juga: Bukan Memukul! Erwin Ramdani Klarifikasi Insiden Pukul Pemain Persikabo: Saya Refleks...
Terungkap bahwa Attrakt menuduh The Givers, label yang dibayar Attrakt untuk membuatkan lagu Cupid, sebagai agensi yang mempengaruhi FIFTY FIFTY untuk bergabung dengan mereka.
Kontroversi semakin memanas ketika terungkap bahwa CEO The Givers, Ahn Sung Il, telah diam-diam membeli hak cipta untuk lagu Cupid yang kemudian semua anggota FIFTY FIFTY mengajukan penangguhan kontrak eksklusif dengan Attrakt.
Setiap harinya kasus ini semakin hangat dibicarakan di portal media Korea Selatan dan para penggemar industri Kpop hingga menarik banyak opini publik.
Baca Juga: BERITA POPULER HARI INI: Eks Pemain Persib Bandung Dihukum Usai Pukul Pemain Persikabo
Akhir-akhir ini, opini publik cenderung mendukung CEO Attrakt, Jun Hong Joon, setelah diketahui latar belakang agensi tersebut dalam upaya membentuk grup FIFTY FIFTY.