Lima hari kemudian, mereka juga menembak seorang pria Korea Selatan berusia 29 tahun, Shim Seong Min.
Respon Masyarakat Korea
Pada 21 Juli, Presiden Korea Selatan Roh Moo Hyun memberi tahu publik tentang penculikan tersebut melalui pidato yang disiarkan televisi secara nasional.
Sejak itu, ada banyak pertemuan publik yang diadakan di negara itu untuk mendoakan keselamatan para sandera.
Komunitas Muslim di Korea Selatan pun mengutuk kejadian tersebut dan menyatakan bahwa tindakan Taliban bertentangan dengan ajaran Islam.
Namun, berbagai protes dan demonstrasi diadakan di luar Masjid Pusat Seoul.
Baca Juga: Lirik Lagu I Miss You Dipopulerkan Kim Bum Soo OST Stairway to Heaven
Beberapa juga mengkritik para misionaris, termasuk uskup Taejon dan ketua Korea Caritas Lazarus, Yoo Heung Sik.
Mereka menegur para sandera karena melakukan pelayanan misionaris Kristen di Afghanistan yang mayoritas beragama Islam.