MAPAY BANDUNG – Setiap tanggal 9 Agustus masyarakat Jepang memperingati jatuhnya bom nuklir di Kota Nagasaki.
Memperingati peristiwa bom atom Hiroshima dan Nagasaki, tak sedikit sutradara yang membuat film animasi hingga dokumenter mengenang kejadian pilu tersebut.
Peristiwa bom atom Nagasaki yang terjadi pada 9 Agustus 1945 mengakibatkan Jepang menyerah tanpa syarat pada Perang Dunia II.
Kehancuran 5 mil Kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945 akibat bom nuklir Little Boy tidak cukup meyakinkan Dewan Perang Jepang untuk membuatnya menyerah tanpa syarat.
Baca Juga: 17 Link Twibbon Kemerdekaan RI 17 Agustus 2022, Cocok Buat Status Medsos
Hingga tiba tanggal 9 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom kedua yang dinamai Fat Man.
Bom nuklir tersebut meledak di atas Kota Nagasaki pada pukul 11:02 waktu setempat.
Fat Man meledak di ketinggian 1.650 kaki di atas Nagasaki dengan kekuatan 21 kiloton, sekitar 40 persen lebih kuat daripada Little Boy yang menghantam Hiroshima sebelumnya.
Baca Juga: 5 Perlombaan Unik dan Lucu, Cocok Dimainkan Saat 17 Agustusan Nanti
Mengenang tragedi bom atom Hiroshima dan Nagasaki, berikut 5 fim yang mengisahkan kejadian sebelum dan setelah bom atom dijatuhkan.
1. Hiroshima: BBC History of World War II (2005)
Film Hiroshima adalah sebuah dokudrama BBC yang tayang perdana sebagai acara televisi pada 5 Agustus 2005 menandai malam peringatan ke-60 serangan bom atom di Hiroshima.
Disutradarai oleh Paul Wilmshurst, Film dokumenter drama tersebut ditayangkan di Discovery Channel dan BBC America di Amerika Serikat.
Hiroshima menampilkan reka ulang sejarah menggunakan catatan saksi mata antara lain 5 orang yang selamat dari ledakan nuklir dan pilot yang menjatuhkan nuklir dari pesawat Enola Gay.
Baca Juga: Cara Menyiram Aglonema Agar Tumbuh Subur dan Rimbun Hanya dengan Air Cucian Beras, Begini Tipsnya
2. In This Corner of the World (2016)
Film animasi In This Corner of the World (Kono Sekai no Katasumi ni) adalah film drama animasi masa perang yang diproduksi oleh studio MAPPA.
Animasi dengan latar tahun 1930-an-1940-an di Kota Hiroshima dan Kota Kure, Jepang, mengisahkan kehidupan 10 tahun sebelum dan sesudah bom atom dijatuhkan.
Meskipun film animasi ini termasuk fiksi, animator film mengklaim bahwa latar belakang cerita didasarkan pada fakta dan insiden nyata yang diteliti staf produksi.
3. Fat Man and Little Boy (1989)
Film Fat Man and Little Boy adalah sebuah film perang sejarah epik rilis pada tahun 1989 yang disutradarai oleh Roland Joffé dan penulis naskah Bruce Robinson.
Cerita film Fat Man and Little menceritakan Proyek Manhattan, sebuah usaha rahasia Sekutu untuk mengembangkan senjata nuklir pertama selama Perang Dunia II.
Film ini dinamai "Little Boy" dan "Fat Man", dua bom dijatuhkan di kota Hiroshima dan Nagasaki setelah proyek Manhattan usai.
4. Barefoot Gen (1983)
Film animasi klasik Barefoot Gen (Hadashi no Gen) adalah sebuah film drama perang animasi yang sedikit 'gore' dan menyayat hati mengisahkan kondisi Jepang tahun 1983.
Diangkat dari manga yang sama karya oleh Keiji Nakazawa, film ini mampu membuat siapa saja menangis haru menontonnya.
Disutradarai oleh Mori Masaki Barefoot Gen menggambarkan Perang Dunia II di Jepang dari sudut pandang anak-anak seputar peristiwa seputar pemboman Hiroshima dan pengalaman langsung karakter utama pasca bom dijatuhkan.
Baca Juga: Kumpulan Puisi Kemerdekaan 17 Agustus Bahasa Jawa, Singkat, Padat, dan Menyentuh Hati
5. Twiced Bombed: The Legacy of Yamaguchi Tsutomo (2011)
Inti dari film dokumenter ini yaitu seharusnya tidak ada nuklir di dunia kita, ucap Tsutomu Yamaguchi pada ulang tahunnya yang ke 91.
Tsutomu Yamaguchi selamat tidak hanya dari satu serangan bom atom, tapi dua ledakan atom di Hiroshima dan Nagasaki sekaligus.
Meskipun dia tidak memiliki bekas luka fisik dari serangan itu, luka emosionalnya sangat dalam, karena dia kehilangan putra dan istrinya karena efek sampingnya.
Dokumenter Twice Bombed karya James Cameron menceritakan permintaan penuh semangat Yamaguchi untuk perdamaian dan berfungsi sebagai pengingat sisi manusiawi dari masalah yang dihadapi dunia pada umumnya.***