Daftar Peraih Emas di Olimpiade pada Sektor Bulutangkis, Tercatat Ada 8 Medali Emas yang Dibawa Pulang

- 2 Agustus 2021, 16:36 WIB
Greysia Polii dan Apriyani Rayahu.
Greysia Polii dan Apriyani Rayahu. /Instagram.com/@pbsi/

MAPAY BANDUNG - Indonesia mencetak sejarah setelah berhasil merebut medali emas Olimpiade Tokyo 2020 di sektor ganda putri.

Pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil mengandaskan perlawanan pasangan China, Chen Qingchen/Jia Yi Fan dua set langsung 21-19 dan 21-15.

Medali emas yang dipersembahkan Greysia/Apriyani ini menjadi medali emas ke-8 yang dibawa dari sektor bulutangkis.

Indonesia sendiri sejak 1992 selalu membawa pulang medali emas pada sektor bulutangkis.

Kecuali, untuk Olimpiade London 2012, tak ada medali emas yang disumbangkan di sektor bulutangkis.

Baca Juga: Sudah Agustus Nih! Pemprov Jabar Bebaskan Denda Pajak Kendaraan Bermotor Hingga Desember, Ini Syaratnya

Berikut daftar peraih medali emas untuk Indonesia di Olimpiade:

Olimpiade Barcelona 1992: Susy Susanti (tunggal putri) dan Alan Budikusuma (tunggal putra)
Olimpiade Atalanta 1996: Rexy Mainaky/Ricky Subagja (ganda putra)
Olimpiade Sydney 2000: Tony Gunawan/Candra Wijaya (ganda putra)
Olimpiade Athena 2004: Taufik Hidayat (tunggal putra)
Olimpiade Beijing 2008: Markis Kido/Hendra Setiawan (ganda putra)
Olimpiade Rio 2016: Tontowi Ahmad/Liliyana natsir (ganda campuran)
Olimpiade Tokyo 2020: Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda putri)

Bagi Greysia, raihan ini adalah jawaban dari mimpinya selama ini. Greysia yang ingin membuat sejarah di sektor ganda putri akhirnya mewujudkan mimpi tersebut di kali ketiga keikutsertaannya di Olimpiade.

Baca Juga: Usai Rebut Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020, Greysia/Apriyani Diganjar Hadiah Kedai Baso Aci

"20 tahun yang lalu ketika saya berusia 13 tahun, saya tahu Indonesia belum membuat sejarah di ganda putri dan saya bersabar. Saya tahu saya dilahirkan untuk menjadi pemain bulutangkis dan saya memiliki keyakinan pada bahwa saya ingin membuat sejarah di bidang ini," ungkap Greys.

"Tuhan telah memberi saya mimpi dan keyakinan di hati saya bahwa saya memilih ini. Ketika orang berkata: 'Anda tidak akan berhasil, Indonesia tidak memiliki sejarah di ganda putri.' Tentu saja China dan Korea kuat di lapangan. Lalu kita semua tahu apa yang terjadi di London 2012, saya bangkit di Rio 2016 tapi belum juga berhasil mendapat medali,"

"Tapi saya tetap sabar dan berkomitmen. Dibutuhkan komitmen untuk meraih mimpi dan emas. Dan di sinilah kami sekarang. Keluarga saya juga untuk tidak menyerah, jangan berhenti," tutur Greys.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah