BRAGA, MAPAY BANDUNG - Menurut Satu Kahkonen, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste mengungkap pentingnya perencanaan matang di Program Makan Siang Gratis yang diusung Prabowo Gibran.
Ia menyoroti perlunya pemerintah untuk mengidentifikasi secara pasti bentuk dan tujuan program tersebut lalu membandingkannya dengan sumber daya yang tersedia pada saat ini.
Satu Kahkonen menyatakan bahwa rencana program semacam ini harus disiapkan dengan baik dan biayanya harus dipertimbangkan secara menyeluruh.
Sebagai perwakilan Bank Dunia, Ia mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu detail lebih lanjut mengenai Program Makan Siang Gratis yang diajukan oleh pemerintah.
Mengutip dari laman ANTARA, Kahkonen menambahkan hal ini sangat bergantung pada jenis program yang akan diimplementasikan dan bagaimana bentuknya akan dirancang. Semua aspek rencana tersebut harus dipersiapkan dengan matang, termasuk biayanya.
Dia juga menyoroti fakta bahwa Indonesia memiliki kewajiban untuk mematuhi pagu defisit fiskal sebesar 3 persen dari PDB, sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Kapan Pilkada 2024 Digelar? Simak Ini Jadwal Lengkap Serta Tahapan Pilkada 2024
Seperti diketahui, Program Makan Siang dan Susu Gratis telah menjadi topik pembahasan dalam Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025.