Erat Kaitan dengan Masa Julius Caesar, Begini Fakta dan Sejarah Tahun Kabisat 29 Februari 2024

- 28 Februari 2024, 12:30 WIB
Ilustrasi: Di tahun kabisat, bulan Februari yang biasanya berjumlah 28 hari akan bertambah satu hari dan memiliki tanggal 29 atau berjumlah 29 hari.
Ilustrasi: Di tahun kabisat, bulan Februari yang biasanya berjumlah 28 hari akan bertambah satu hari dan memiliki tanggal 29 atau berjumlah 29 hari. /phuc_Toan/Pixabay

Sudibyo menjelaskan, rumusan ini berlaku hingga 16 abad penanggalan Syamsiyyah atau berdasarkan matahari berikutnya. Meskipun sekitar 400 tahun pasca Julius Caesar, disadari bahwa gerak semu tahunan matahari adalah sedikit lebih kecil dibanding 365,25 hari.

Baca Juga: Kapan Awal 1 Ramadhan 2024 Versi Muhammadiyah dan Pemerintah? Simak Info Lengkapnya

Dengan begitu, pada masa konsili Nicea, diputuskan ada 3 tanggal di tahun 325 Miladiyah yang dihapus.

"Sehingga titik musim semi, yakni saat posisi matahari tepat berada di titik potong ekliptika dan ekuator langit, tetap terjadi pada 20 / 21 Maret, sesuai aturan kalender," katanya.

Kemudian, baru di tahun 1582 Miladiyah dilakukan koreksi selanjutnya yang lebih detail. Ditetapkan bahwa pada tahun itu terdapat 10 tanggal yang dihapus.

Selanjutnya dirumuskan bahwa tahun kabisat adalah tahun-tahun non-abad yang habis dibagi empat dan tahun-tahun abad (misalnya 1600, 1700 dst) yang habis dibagi 400.

Februari tetap berperan sebagai 'bulan sisa' yang menampung sisa hari, dalam setahun yang belum terakomodasi di bulan-bulan yang lain.

Di masa kekuasaan Augustus, yang menetapkan bulan Sixtilius menjadi Agustus dengan panjang hari menjadi 31 hari (semula 30 hari), maka posisi bulan Februari menjadi lebih pasti, yakni dengan jumlah hari sebanyak 28 (untuk tahun biasa).***

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah