Network
MAPAY BANDUNG - Hari Natal adalah salahsatu momen spesial bagi umat Kristiani yang diperingati setiap 25 Desember setiap tahunnya.
Meski demikian banyak yang belum mengetahui jika pada malam Natal yang bertepatan tanggal 24 Dessember, umat kristiani melakukan perayaan sakral yang tidak pernah dilewatkan.
Masyarakat di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia akan menggelar Christmas Eve yang memiliki arti Malam Natal. Pada malam tersebut, umat Kristiani melaksanakan acara tersebut sebagai cara untuk menyambut hari kelahiran Yesus Kristus atau yang lebih dikenal dengan Vigili Natal.
Baca Juga: 20 Ucapan Selamat Natal 2023, Penuh Harapan dan Sukacita, Segera Kirimkan Kepada Keluarga
Istilah Vigili Natal dirayakan setiap 24 Desember malam. Para umat Kristiani dan Katolik akan memadati gereja-gereja untuk melakukan ibadah atau Misa.
Waktu Vigili Natal terhitung sejak tenggelamnya matahari pada tanggal 24 Desember. Penentuan waktu tersebut bukan tanpa alasan, hal ini sejalan dengan ayat yang disebut dalam Lukas 2: 6-8 yang menjelaskan jika Yesus lahir pada malam hari.
Itulah mengapa umat Kristiani memiliki tradisi melakukan Misa di Malam Natal, sehari sebelum tanggal 25 Desember.
Baca Juga: 5 Fakta Pohon Natal yang Jarang Diketahui Banyak Orang, Nomor 2 Sempat Digantung Terbalik
Lantas apa yang dilakukan saat Vigili Natal? Biasanya beberapa gereja akan meggelar acara yang dimulai dengan pembukaan, liturgi sabda, ekaristi, komuni, dan diakhiri dengan penutup.
Tradisi spesial misa malam Natal 24 Desember tidak akan lepas dari lilin-lilin yang menjadi pertanda untuk memeriahkan kelahiran Yesus Kristus. Selain itu, umat Kristiani pun akan menghabiskan Malam Natal dengan berkumpul bersama keluarga.
Tradisi Vigili Natal di Indonesia
Tak jauh berbeda dengan negara lain, di setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi malam natal yang unik. Yogyakarta misalnya, umat Kristiani akan menggelar pertunjukan wayang kulit saat malam Natal.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Sate Babi di Kota Bandung Paling Nikmat untuk Makan Malam, 10 Tusuk Mana Cukup!
Pada pertunjukan tersebut, wayang kulit akan menceritakan pengorbaan Yesus Kristus yang diberikan kepada seluruh pengikutnya. Uniknya pendeta yang memimpin Misa akan memakai baju khas Jogja serta memimpin Misa menggunakan Bahasa Jawa halus.
Sementara di Flores dan Larantuka, masyarakat akan menyalakan kembang api serta meriam bambu saat Malam Natal.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk sukacita atas lahirnya Yesus Kristus, Sang Juru Selamat. Demikian penjelasan Vigili Natal serta tradisi yang masih dilakukan umat Kristiani dan Katolik di Indonesia.***
