Maruf Amin Usul Pulau Galang untuk Etnis Rohingya, Netizen: Jadi Pengungsi Lebih Menjanjikan dari Guru Honorer

- 11 Desember 2023, 06:30 WIB
Pulau Galang menjadi opsi Maruf Amin sebagai lokasi pengungsi etnis Rohingya
Pulau Galang menjadi opsi Maruf Amin sebagai lokasi pengungsi etnis Rohingya /PUPR

 

MAPAY BANDUNG - Pemerintah hingga saat ini masih mencari solusi terbaik untuk para pengungsi Rohingya, salahsatunya diungkap Wapres Maruf Amin beberapa waktu.

Solusi Maruf Amin yang mengusulkan Pulau Galang dijadikan lokasi penampungan sementara untuk etnis Rohingya, menuai pro dan kontra di masyarakat.

Ada yang menganggap jika usulan tersebut sangat baik, namun beberapa pihak menjelaskan pengungsi Rohingya yang tinggal di Pulau Galang harus diberikan penghidupan yang layak. Kondisi ini membuat Indonesia berada di posisi dilematis, satu sisi menjunjung tinggi kemanusiaan namun di sisi lain harus pemerintah harus menjaga kepentingan nasional.

Baca Juga: Pengungsi Rohingya Makin Banyak di Aceh, Presiden Jokowi Curiga Ada Sindikat Perdagangan Orang

Usai Maruf Amin memberikan usulan kepada pengungsi Rohingya, banyak netizen yang merasa masih kesusahan dengan ekonomi pas-pasan merasa kecewa dengan pernyataan Wapres.

“Ternyata jadi pengungsi lebih menjanjikan daripada guru honorer,” tulis irvanh*** yang dikutip dari akun Instagram exploredodolan.id.

“Guru honorer juga manusia, butuh pengakuan, penghargaan, makan, dan tempat tinggal juga,” balas netizen lainnya.

Baca Juga: Satpam di Bandung Ini Langsung Syok Usai Diteror Genderuwo saat Tugas Malam, Ceritanya Merinding

Pemerintah saat ini masih membahas isu Rohingya yang berada di Aceh dan daerah lain serta akan berkordinasi dengan UNHCR untuk memberikan solusi terbaik.

Bagi Maruf Amin, permasalahan Rohingya sangat menyangkut maslaah kemanusiaan sehingga tidak dapat menolak kedatangan warga dari negara lain yang membutuhkan pertolongan.

“Etnis Rohingya itu seperti kita yang menghadapi kesulitan, bagaimanapun ini masalah kemanusiaan,” ucapnya dikutip dari kanal YouTube METRO TV.

Namun demikian, jangan sampai permasalah pengungsi Rohingya di Pulau Galang akan menimbulkan masalah serta beban ke depannya. Terlebih keberadaan pulau ini sangat dekat dengan Batam dan Singapura.

Baca Juga: 9 Rekomendasi Kedai Bebek Paling Nendang di Kota Bandung, Cocok Disantap Bareng Keluarga di Minggu Malam

Sementara itu peneliti Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Adriana Elizabeth, menjelaskan masalah Rohingya bukan semata-mata tanggung jawab Indonesia saja. Menurutnya seluruh negara ASEAN harus saling membantu problem ini dan berusaha bersama untuk menampung pengungsi Rohingya.

Negara ASEAN telah menyepakati isi Piagam ASEAN yang mengimbau kepada seluruh anggota untuk memerhatikan persoalan HAM yang menimpa etnis Rohingya. Namun kebetulan Indonesia yang paling kerepotan, padahal isu ini adalah limpahan dari Myanmar yang tidak ditangani secara baik.

Solusi yang diungkap Adriana diantaranya pemerintah Indonesia harus menyampaikan kepada pemerintah Myanmar dengan tegas bahwa kehadiran etnis Rohingya yang berlebihan akan menjadi gangguan Kamtibnas di beberapa wilayah pengungsian.

Baca Juga: Heboh Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Berikut Deretan Kasus Serupa yang Terjadi Sejak 2016

Harus ada skema bersama yang disepakati negara ASEAN untuk menyelesaikan masalah Rohingya karena memindahkan pengungsi ke Pulau Galang bukanlah solusi jangka panjang.

Jika pemerintah Myanmar tidak sanggup mengatasi permasalahan ini, maka lebih baik untuk segera dibawa ke ranah ASEAN dan mencari pesoalan bersama-sama.

“Dampak regionalnya sudah terasa luas, terutama oleh Indonesia saat ini,” pungkasnya.***

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah