Kecenderungan Pangguna Internet Berubah Pasca COVID-19, Ini yang Harus Dilakukan Pelaku Media

- 29 Agustus 2023, 07:30 WIB
Jurnalis senior Pikiran Rakyat Deni Yudiawan saat acara Journalis Camp PRMN x Eiger 2023 di Sari Ater, Subang, pada Kamis 24 Agustus 2023.
Jurnalis senior Pikiran Rakyat Deni Yudiawan saat acara Journalis Camp PRMN x Eiger 2023 di Sari Ater, Subang, pada Kamis 24 Agustus 2023. /Dok Pikiran Rakyat

MAPAY BANDUNG – Kecenderungan pengguna internet saat melakukan pencarian informasi di Google berubah pasca pandemi COVID-19. Temuan itu merupakan hasil riset yang dilakukan Google pada 2022 tentang kecenderungan pengguna internet dalam mencari informasi di mesin pencari.

Hasil riset tersebut menunjukkan bahwa pengguna internet setelah pandemi COVID-19 lebih mencari identitas diri, minat, peningkatan kapasitas diri, dan mencari pengetahuan lebih dalam tentang budaya lokal.

Jurnalis senior Pikiran Rakyat Deni Yudiawan menyebut, yang menarik dari riset Google ini adalah pencarian dengan kata kunci healing yang sangat tinggi menyentuh 200%. Selain itu pengguna juga cenderung mencari sesuatu yang hemat, namun mendapatkan kepuasaan yang lebih.

“Ada value (nilai). Jadi, sesuatu yang bisa hemat, tapi dapat value yang lebih,” kata Deni Yudiawan saat menjadi pembicara dalam acara Journalist Camp PRMN x Eiger 2023, di Sari Ater, Subang pada Kamis 24 Agustus 2023.

Baca Juga: Pantas Saja Diberi Nama Cipaganti Bandung, Ternyata Begini Asal-usulnya

Karena keinginan hemat tadi, saat ini banyak orang yang memilih berlibur atau berwisata ke alam terbuka, bukan lagi ke pusat perbelanjaan. Berlibur ke alam bebas ini bisa lebih hemat, berbeda halnya jika berlibur di kota yang memerlukan biaya besar.

“Jadi, sehatnya dapat, healing-nya dapat, bonding-nya dengan keluarga juga dapat, lalu lebih hemat juga,” katanya.

Dia mencontohkan tentang fenomena open trip yang saat ini sedang ramai di kalangan anak muda. Open trip naik Gunung Merbabu misalnya, kita bisa berangkat dengan harga murah sekitar Rp400.000 sampai Rp500.000 per orang. Biaya tersebut sudah termasuk akomodasi, transportasi, tenda, dan lain-lain.

“Kalau tidak mau open trip, ada private trip, naik Rp300 ribuan dari open trip. Itu lebih enak dan murah daripada staycation di Bali misalnya. Masalah value ini, masyarakat kita ingin mewah tapi murah,” kata Deni.

Halaman:

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x