MAPAY BANDUNG - Terjadinya aksi bom bunuh diri di Mapoolsek Astana Anyar, Kota Bandung, beberapa hari lalu menandakan jaringan terorisme di Indonesia masih ada.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pun mengimbau masyarakat, agar waspada terhadap propaganda terorisme terlebih menjelang Natal dan Tahun Baru.
Hal ini perlu dilakukan guna mencegah radikalisme dan terorisme di Indonesia.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar juga menyebutkan secara spesifik kepada masyarakat, untuk tidak terpengaruh propaganda jaringan ISIS dan Al-Qaeda melalui media cetak maupun media sosial.
"Yang perlu diwaspadai menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, propaganda ISIS dan Al-Qaeda sama-sama menyerukan untuk melakukan aksi, hal ini disebarluaskan melalui media cetak dan media sosial mereka," kata Boy Rafli Amar, dikutip MapayBandung.com dari PMJ News, Jumat 9 Desember 2022.
Baca Juga: Persib Akan Hadapi Persebaya di Pekan ke-13 Liga 1 2022/2023, Simak Jadwal dan Jam Tayangnya
Sambung Boy Rafli mengatakan, ada hal yang perlu diwaspadai, terutama soal aktivitas pendanaan terorisme yang memanfaatkan momen-momen tertentu.
Seperti misalnya, momen penggalangan bantuan atau donasi kemanusiaan yang dijadikan alat propaganda terorisme, untuk menarik simpati sekaligus menunjukkan eksistensi mereka kepada masyarakat.
"Momentum tersebut dimanfaatkan oleh kelompok teror dengan menyebarkan video mengenai bantuan, video tersebut digunakan sebagai alat propaganda untuk menarik simpatisan dan menunjukkan eksistensi kelompok mereka," katanya.