Baca Juga: Sosialisasikan Program Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah, BI Jabar: Rupiah Pemersatu Bangsa
Adapun yang dimaksud Darryl dan rekan-rekan mahasiswa lainnya yaitu mempertanyakan pembubaran kelompok mahasiswa yang hendak melakukan diskusi di Gedung Media Center Universitas Udayana pada Senin lalu.
Darryl mengungkap, awalnya ia hanya menaikkan sebuah gambar yang diunggah kembali dari akun milik Bangsa Mahasiswa.
Pada unggahan terebut menampilkan pertanyaan soal tanggapan penonton mengenai ruang demokrasi yang dipersempit.
Tak hanya itu, Ketua BEM perguruan tinggi tertua di Pulau Dewata itu mengatakan bahwa organisasi lingkungan Greenpeace terlebih dahulu mengunggah hal senada sebagai bentuk pandangannya terkait krisis iklim.
"Tapi memang makna dari kisah Instagram yang saya sebutkan adalah untuk menyampaikan pertanyaan saya,” tuturnya.
“Dan saya ingin memantik forum diskusi makanya saya juga meletakkan kolom pertanyaan di sana," imbuhnya meluruskan.
Darryl memandang, perhelatan G20 yang berhasil sukses dan melewati puncaknya selama dua hari di Bali ini sebagai pertemuan yang menghadirkan sisi pro dan kontra di masyarakat.
Namun demikian Ia bersama masyarakat berharap agar segala kesepakatan dan janji yang dibuat dalam forum G20 berpihak kepada masyarakat.