Geram Ratusan Anak Meninggal akibat Gagal Ginjal Akut, Jokowi Beri Instruksi Tegas pada Menkes

- 22 Oktober 2022, 12:03 WIB
Jokowi beri instruksi tegas pada Menkes usai kasus gagal ginjal akut yang menewaskan ratusan anak.
Jokowi beri instruksi tegas pada Menkes usai kasus gagal ginjal akut yang menewaskan ratusan anak. /Setkab

MAPAY BANDUNG – Terhitung hingga Jumat 21 Oktober 2022, kematian pasien anak akibat gangguan atau gagal ginjal akut mencapai 133 jiwa dari total 241.

Melihat ratusan anak yang meninggal di 22 provinsi, Presiden memberi instruksi tegas pada Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Ditemui di Jakarta, Menkes mengatakan penyebab gangguan ginjal akut disebabkan karena patogen etilen glikol (EG), dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol butil ether (EGBE) pada beberapa obat sirup yang beredar.

Terkait penyebab gagal ginjal akut pada anak yang hingga kini belum ditemukan obatnya, Presiden Jokowi meminta agar dilakukan pengawasan obat yang lebih ketat.

Baca Juga: Termorex Dilarang Beredar karena Diduga Sebabkan Gagal Ginjal pada Anak, Ini Kata CEO Konimex

"Tadi siang kan sudah disampaikan oleh Menteri Kesehatan secara detail ya, yang paling penting pengawasan terhadap industri obat harus diperketat lagi,” ucap Jokowi seperti dikutip MapayBandung.com dari ANTARA pada Sabtu 22 Oktober 2022.

Tak hanya Menkes saja, semua pihak yang bersinggungan dengan produksi obat sirup hingga diterima konsumen harus diawasi.

“Tugas semuanya!" tegasnya.

Meski lonjakan kasus gagal ginal akut pada anak terus meningkat, Menkes memberi solusi pengobatan yang diklaim aman bagi anak-anak dan balita.

Menurut Budi, pemerintah telah menemukan obat bernama Fomepizole (injeksi) yang harus didatangkan dari produsen asal Singapura.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Nottingham Forest vs Liverpool di Liga Inggris Malam Ini Kick Off Pukul 18.30 WIB

Sebelumnya, BPOM telah mengumumkan lima produk obat sirup di Indonesia yang mengandung cemaran etilen glikol (EG).

Pertama yaitu Termorex Sirup (obat demam) produksi PT Konimex, Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu) produksi PT Yarindo Farmatama, Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), Unibebi Demam Sirup (obat demam), dan Unibebi Demam Drops (obat demam) produksi Universal Pharmaceutical Industries.

Hingga  kini BPOM telah memberikan instruksi kepada pemilik edar untuk melakukan penarikan sirup obat dari peredaran.

Penarikan tersebut mencakup pedagang besar farmasi, instalasi farmasi pemerintah, apotek, rumah sakit, puskesmas, klinik, toko obat, hingga praktik mandiri tenaga kesehatan.

Baca Juga: Masyarakat Turun Tangan Langsung Bersihkan Sampah, Banjir Gede Bage Bisa Surut Dalam Waktu Singkat

Usai mengumumkan 5 produk obat cair yang dilarang beredar di pasaran, Kemenkes selanjutkan merilis 102 obat batuk cair yang diduga terdapat cemaran Etilen Gilikol (EG) dan Dietilen Gilikol (DEG) di atas ambang batas.

Tak hanya mengumumkan larangan 102 obat cair hingga waktu yang belum ditentukan, Kemenkes memberi imbauan kepada para tenaga medis memberi alternatif pengobatan lain pada anak selain memberikan obat sirup.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah