Selain Gagal Ginjal pada Anak, Ini Bahaya Ethylene Glycol, Diethylene Glycol, dan Ethylene Glycol Butyl Ether

- 20 Oktober 2022, 14:28 WIB
Tak hanya gangguan dan gagal ginjal pada anak, berikut bahaya ethylene glycol, diethylene glycol, dan ethylene glycol butyl ether yang ditemukan pada obat sirup flu dan demam.
Tak hanya gangguan dan gagal ginjal pada anak, berikut bahaya ethylene glycol, diethylene glycol, dan ethylene glycol butyl ether yang ditemukan pada obat sirup flu dan demam. /RAGAM INDONESIA

MAPAY BANDUNG – Kasus gangguan ginjal atau gagal ginjal akut pada anak hingga kini masih dicari penyebabnya.

Namun begitu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut tiga zat kimia berbahaya yang ditemukan pada obat sirup penurun demam dan flu unuk anak.

Ketiga zat kimia tersebut diantaranya ethylene glycol, diethylene glycol, dan ethylene glycol butyl ether.

Menkes mengungkap jika seharusnya kandungan 3 zat kimia tersebut tidak boleh terdapat pada komposisi obat-obatan cair.

Guna menekan laju pertumbuhan kasus gangguan ginjal atau gagal ginjal pada anak, saat ini Kemenkes melarang sementara penjualan dan penggunaan obat sirup cair untuk anak.

Baca Juga: Hadapi Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, Dinkes Kota Bandung Larang Nakes Berikan Obat Cair

Tak hanya untuk ginjal, dilansir MapayBandung.com dari laman cdc.gov pada Kamis 20 Oktober 2022, inilah bahaya yang mesti diketahui orang tua dari zat kimia ethylene glycol, diethylene glycol, dan ethylene glycol butyl ether untuk anak jika dikonsumsi berlebihan.

1. Ethylene glycol

Ethylene glycol adalah senyawa kimia yang sering ditemukan di banyak produk sehari-hari seperti cairan rem hidrolik, tinta stempel, isi pulpen, pelarut cat, plastik, hingga kosmetik.

Meski digunakan untuk keperluan industri, ethylene glycol digunakan untuk keperluan farmasi seperti membuat obat anti demam berbentuk cair denan dosis tertentu.

Ethylene glycol memiliki rasa manis dan sering tertelan secara tidak sengaja atau sengaja.

Zat kimia ini akan menjadi senyawa beracun dalam tubuh, memengaruhi sistem saraf pusat, jantung, dan berakhir pada gagal ginjal apabila dosisnya tidak sesuai.

Baca Juga: Disinggung Waria oleh Isa Zega, Bunda Corla Beri Tanggapan Menohok, Begini Katanya

2. Diethylene glycol

Diethylene glycol (DEG) adalah cairan kimia dengan rasa manis, tidak berwarna, tidak berbau, yang biasa digunakan dalam produk antibeku, minyak rem, rokok, dan beberapa pewarna.

Sama seperti ethylene glycol, zat kimia ini digunakan sebagai pelarut dan digunakan dalam pengobatan manusia dengan pemakaian yang ketat.

Pemberian secara berlebihan baik sengaja atau tidak sengaja akan menyebabkan keracunan yang berakibat pada gagal organ tubuh.

Karena toksisitas yang tinggi, di beberapa negara pemakaian DEG tidak diperbolehkan pada makanan dan obat-obatan.

Diethylene glycol akan memengaruhi sistem saraf pusat, kerja jantung, sistem pernapasan, fungsi hati, kerusakan pankreas, hingga berujung pada gagal ginjal.

Baca Juga: Marc Klok Turut Berempati Usai Bali Diterjang Banjir Bandang

3. Ethylene glycol butyl ether

Zat kimia ethylene glycol butyl ether adalah zat yang cepat menguap dengan keseimbangan hidrofilik dan hidrofobik yang sangat baik.

Meski dapat larut dengan air, penggunaan zat kimia ini untuk konsumsi tidak dianjurkan.

Pasalnya kandungan toksisitas yang tinggi akan membuat iritasi pada mata, kulit, hingga saluran pernapasan.

Bahkan dalam kasus lanjut, ethylene glycol butyl ether dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf pusat, peredaran darah, gagal ginjal, dan kerusakan hati.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah