Indikator Ekonomi Baik di Tengah Resesi, Presiden: Negara Kita Harus Tetap Optimistis

- 19 Oktober 2022, 19:00 WIB
2023 diprediksi terjadi resesi dimana-mana / IG @pelindotpk /
2023 diprediksi terjadi resesi dimana-mana / IG @pelindotpk / /

Sementara dari sisi neraca perdagangan, Indonesia berhasil mencatatkan surplus selama kurun waktu 29 bulan.

Baca Juga: Kenalan dengan Bunda Corla, Ratu Live Streaming yang Ternyata Artis Asli Indonesia

“Tadi sudah disampaikan oleh Pak Zul, Menteri Perdagangan, dari Januari-September surplus kita mencapai 39,8 miliar Dolar AS. Ini jumlah yang tidak sedikit,” tuturnya.

Rasa optimisme terhadap perekonomian Indonesia juga ditunjukkan oleh lembaga internasional. Presiden Jokowi pun mengutip ucapan Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva yang menyebutkan bahwa Indonesia adalah titik terang di tengah-tengah kesuraman ekonomi dunia.

“Ini yang ngomong bukan kita lho ya, Kristalina, Managing Director-nya IMF, titik terang di antara kesuraman ekonomi dunia. Kan bagus kalau banyak yang menyampaikan seperti itu, sehingga trust/kepercayaan global terhadap kita akan semakin baik,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan keyakinannya bahwa perekonomian Indonesia mampu tumbuh di atas lima persen.

Baca Juga: Geger Video Asusila Artis Pria dan Wanita Inisal R, Hard Gumay: Minta Tolong Allah Tutup Aib!

“Saya masih meyakini di kuartal ketiga ini kita juga masih tumbuh di atas 5 [persen] atau di atas 5,4 [persen]. Karena angka-angka yang kita lihat, neraca dagang kita bulan yang lalu masih surplus 5,7 persen, kredit tumbuh 10,7 persen, indeks kepercayaan konsumen masih di angka 124,7 persen. Semuanya masih pada kondisi yang baik-baik. Tetapi sekali lagi, dalam kondisi yang sangat-sangat sulit seperti ini kerja keras adalah kuncinya,” pungkasnya.

Turut mendampingi Presiden Jokowi pada kegiatan ini antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadilia, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Sekretaris Kabinet.***

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x