Maxi menyebut jika ketiga virus diduga kuat sebagai faktor utama pemicu gangguan ginjal akut misterius yang kini telah menyerang Indonesia.
Hingga Senin 17 Oktober 2022, data Kemenkes mengungkapkan jumlah kasus gangguan ginjal akut misterius yang dilaporkan mencapai total 156 kasus.
Peta penyebaran gangguan kasus ginjal misterius pada anak terbanyak berasal dari DKI Jakarta dan Jawa Barat.
"Setiap ada gejala, kami langsung teliti. Umumnya dilaporkan dari Pulau Jawa," ujar Maxi.
Sementara itu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI memastikan empat produk obat batuk sirup mengandung paracetamol yang diduga memicu kematian puluhan anak di Gambia, tidak terdaftar di Indonesia.
BPOM terus melakukan pengawasan secara komprehensif pre-market dan post-market dari peredaran produk keempat produk yang diduga menyebabkan kasus ginjal misterius pada anak ini.
"BPOM terus melakukan pengawasan rutin terhadap produk obat yang beredar," sesuai dengan keterangan resmi BPOM yang dikonfirmasi melalui Humas BPOM RI.
Mengutip Reuters, hingga hari ini sebanyak 70 anak di Gambia dilaporkan meninggal dunia usai mengonsumsi obat batuk sirup mengandung paracetamol.