Akibat Subsidi Salah Sasaran, Pakar: Migrasi Gas LPG ke Kompor Listrik Harus Direalisasikan!

- 17 September 2022, 11:57 WIB
Pakar mengungkap jika migrasi kompor gas LPG ke kompor listrik harus segera dilakukan karena subsidi salah sasaran
Pakar mengungkap jika migrasi kompor gas LPG ke kompor listrik harus segera dilakukan karena subsidi salah sasaran /Pixabay/Fernando Arcos

MAPAY BANDUNG – Fahmy Radi, pakar ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) menilai wacana pemerintah untuk program migrasi penggunaan gas LPG 3 kilogram ke kompor induksi atau listrik sangat tepat.

Tak hanya itu, program yang seharusnya digalakkan menjadi program nasional ini sangat perlu untuk direalisasikan.

Menurut Fahmi, gas LPG yang selama ini digunakan masyarakat membiayai APBN. Tak hanya itu, subsidi gas LPG tiga kilogram yang dilakukan saat ini dinilai tidak tepat sasaran.

"Beban pertama adalah pengeluaran devisa untuk impor elpiji, kedua adalah beban untuk memberikan subsidi melon tiga kilogram yang sebagian besar salah sasaran," ucapnya sebagaimana dikutip MapayBandung.com dari ANTARA yang diakses pada Sabtu 17 September 2022.

Baca Juga: PLN Sebut Kompor Listrik Lebih Hemat dari Gas, Benarkah LPG Bikin Tekor Negara?

Percontohan migrasi gas LPG ke kompor listrik di Kota Solo dan Denpasar sudah tepat. Dari 23 sampel keluarga penerima manfaat, penghematan APBN yang dilakukan sekitar Rp20 juta per tahunnya

"Kalau itu memungkinkan migrasi dari gas LPG ke kompor listrik sangat tepat karena (kompor) listrik biaya per unitnya sesungguhnya lebih murah dibandingkan dengan LPG," ucapnya.

Meski dinilai tepat dan harus segera dilakukan, Fahmy menyebut jika konversi kompor gas LPG ke ke kompor listrik bersifat terbatas.

Menurutnya migrasi ini hanya bisa menjangkau pelanggan listrik dengan daya minimal 1.300 VA.

Halaman:

Editor: Haidar Rais

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x