Beban Negara Bengkak Gegara Gas LPG, Kompor Listrik Diusulkan jadi Program Nasional

- 17 September 2022, 11:11 WIB
Kurangi beban negara akibar kompor gas LPG, kompor listrik diusulkan jadi program nasional.
Kurangi beban negara akibar kompor gas LPG, kompor listrik diusulkan jadi program nasional. /Pikiran Rakyat

MAPAY BANDUNG – Dina Nurul Fitria, praktisi energi mengusulkan konversi kompor gas LPG ke kompor listrik menjadi program nasional.

Menurutnya konversi kompor gas LPG pada kompor listrik adalah hal yang tepat dan akan mengurangi beban keuangan negara.

Konversi kompor gas LPG menuju listrik telah dilakukan secara intens. Kota Solo dan Denpasar menjadi percontohan program ini.

"Program konversi kompor Liquefied Petroleum Gas (LPG) ke kompor induksi menjadi solusi strategis memangkas pengeluaran anggaran negara," ucap Dina sebagaimana dikutip MapayBandung.com dari ANTARA pada Sabtu 17 September 2022.

Menurutnya, pemerintah saat ini tengah dipusingkan dengan membengkaknya impor dan subsidi gas elpiji.

Sejauh ini subsidi elpiji masih didistribusikan secara terbuka dan dinikmati golongan kaya.

Baca Juga: PLN Sebut Kompor Listrik Lebih Hemat dari Gas, Benarkah LPG Bikin Tekor Negara?

Tahun 2022 saja alokasi awal belanja subsidi dan kompensasi sebesar Rp152,5 triliun, sementara dengan penyesuaian kebutuhan subsidi energi dan kompensasi mencapai Rp502,4 triliun.

Dina menegaskan konversi elpiji ke kompor induksi atau listrik merupakan langkah tepat untuk mengurangi impor gas yang dipakai masyarakat.

“Kalau kita menggunakan data, maka akan lebih efektif sekiranya transisi energi dari elpiji ke kompor listrik ini menyasar ke golongan rumah tangga dari menengah ke bawah,” ucapnya.

“Tentu dalam hal ini data juga mesti tepat mengingat selama ini narasi yang berkembang bahwa subsidi energi yang tidak tepat sasaran,” sambungnya.

Baca Juga: Bisa Datangkan Rezeki Bagi Pemiliknya, Makanya Jangan Kesal Jika Burung Perkutut Memiliki Kebiasaan Ini

Untuk membuat konversi gas LPG pada kompor listrik lebih tepat sasaran, pemerintah dapat memberikan paket kompor listrik kepada masyarakat dengan tetap menyesuaikan daya pemakaian energinya.

“Jadi bantuan tidak hanya kepada harga listriknya, tapi infrastrukturnya yakni kompor listrik. Strategi ini lebih tepat sasaran karena menyasar rumah tangga langsung," ujarnya.

Untuk menyukseskan konversi gas LPG menuju kompor listrik, sebaiknya pemerintah menyusun strategi dengan penajaman data penyebaran subsidi.

Menurutnya, waktu 7-9 bulan dapat dilakukan sebagai bagian dari sosialisasi dan adaptasi masyarakat menggunakan kompor listrik.

Sosialisasi kompor listrik tidak hanya menyasar rumah tangga, tetapi juga dapat dilakukan kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).***

Editor: Haidar Rais

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x