MAPAY BANDUNG – Hingga kini netizen masih bertanya-tanya, apa motif peretas (hacker) Bjorka menyerang situs dan mengumbar data pemerintah lembaga Indonesia.
Banyak yang menyebut jika hacker Bjorka hanya membuktikan kelemahan sistem keamanan siber Indonesia, namun tak sedikit yang menyebut jika hacker Bjorka menguak fakta yang selama ini disembunyikan pemerintah.
Setelah melakukan peretasan, hacker Bjorka akan memberikan data yang berhasil diungkapnya lewat jejaring media sosial Twitter atau telegram.
Bjorka juga mengungkap satu motifnya yang ingin menjadi seorang martir yang akan mengungkap kebenaran di Indonesia.
Hal ini sempat diungkap Bjorka pada akun Twitter lamanya yang telah terkena suspended atau penangguhan.
“This country has been run arbitrarily for far too long and without any opposition. Those who criticize are permanently removed in the wrong way. Various ways have been done, including the correct way. Did it work? So i chose to be a martyr to make a change by slapping their face,” ucapnya seperti dikutip MapayBandung.com dari akun Twitter @bjorkanism sebelum terkena suspended yang diunggah pada Minggu 11 September 2022.
Ada makna tersembunyi terkait cuitan hacker Bjorka pada akun twitternya tersebut.
Bjorka mengungkapkan jika “negara ini” sudah terlalu lama dijalankan secara sewenang-wenang dan tanpa perlawanan atau oposisi.