Nominal Utang RI Naik, Sri Mulyani: Kita Defisit, Tapi Itu untuk Kesejahteraan Rakyat

- 23 Maret 2022, 12:00 WIB
Menkeu Sri Mulyani membeberkan alasan utang Indonesia semakin membengkak.
Menkeu Sri Mulyani membeberkan alasan utang Indonesia semakin membengkak. /Instagram @smindrawati

MAPAY BANDUNG - Berdasarkan laporan, utang pemerintah Indonesia hingga akhir Januari 2022 naik, dibandingkan periode sama di tahun 2021 lalu.

Meningkatnya nominal utang pemerintah ini, dibenarkan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.

Namun, meski nominal utang meningkat, Sri Mulyani menegaskan, langkah ini diambil pemerintah untuk menyelamatkan dan menyejahterakan masyarakat, di tengah krisis pandemi Covid-19.

Baca Juga: 4 Tips Untuk Mengatasi Kanker, dr. Zaidul Akbar: Rutinkan dan Kerjakan Setiap Hari

“Walaupun kita defisit, drop, kita masih bisa berutang tapi itu untuk menyelamatkan masyarakat, ekonomi dan sosial,” tutur Menkeu Sri Mulyani, yang dikutip MapayBandung.com dari ANTARA, Rabu 23 Maret 2022.

Sebagai informasi, utang pemerintah hingga akhir Januari 2022 sebesar Rp6.919,15 triliun, atau naik Rp10,28 triliun. Dibandingkan bulan sebelumnya atau Rp686,01 triliun, dibandingkan periode sama tahun lalu.

Nominal utang ini naik, namun rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) turun menjadi 39,36 persen, dibandingkan 41 persen pada Desember 2021, atau 40,28 persen pada Januari 2021.

Baca Juga: Terkuak! Ini 'Sahabat Mesra' Yuni Shara yang Ditemui di Belanda: That's My Best ‘Friend’

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, langkah utang diambil mengingat APBN sedang tidak sehat.

Halaman:

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x