TERUNGKAP! Ini Dugaan Penyebab Terjadinya Erupsi Gunung Semeru

- 5 Desember 2021, 08:45 WIB
Kondisi rumah warga yang tertutup abu vulkanik karena letusan Gunung Semeru.
Kondisi rumah warga yang tertutup abu vulkanik karena letusan Gunung Semeru. /ANTARA/Zabur Karuru

MAPAY BANDUNG - Bencana erupsi Gunung Semeru saat ini masih dalam proses penanganan tim Pemkab Lumajang, BPBD, hingga Dinas Sosial.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), juga sedang mengidentifikasi terjadinya erupsi.

Berdasarkan hasil sementara, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono menyebutkan, ada curah hujan tinggi yang memicu terjadinya erupsi Gunung Semeru.

Baca Juga: KLASEMEN Liga 1 2021: Persib Naik ke Posisi 2, Tempel Ketat Bhayangkara FC

Curah hujan tinggi yang terjadi di sekitar puncak Gunung Semeru menyebabkan runtuhnya bibir lava, sehingga memicu erupsi.

"Kelihatannya memang ada kaitan dengan curah hujan tinggi, sehingga menyebabkan runtuhnya bibir lava itu sehingga memicu adanya erupsi, atau ada guguran awan panas," tutur Eko, yang dikutip MapayBandung.com dari ANTARA, Minggu 5 Desember 2021.

Eko menjelaskan, letusan Gunung Semeru pada Sabtu sore kemungkinan besar dari faktor eksternal, yaitu curah hujan tinggi.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Panglima TNI Siap Terjunkan Prajuritnya Bantu Penanganan

Baca Juga: Baru Tahu, Minuman Ini Ternyata Bisa Bikin Awet Muda dan Anti Kanker Kata dr. Zaidul Akbar

Hal itu dikarenakan catatan kegempaan relatif rendah dan aktivitasi suplai magma dan material sepanjang bulan November dan sejak tanggal 1 hingga 3 Desember 2021 tidak mengalami perubahan yang signifikan.

"Dari sisi kegempaan ini relatif rendah, tidak ada asosiasi dengan peningkatan adanya supply magma atau batuan permukaan. Aktivitas Gunung Semeru ini sebetulnya tidak ada aktivitas yang berlebihan dari kegempaan yang memperlihatkan adanya supply magma itu relatif biasa saja seperti sebelum-sebelumnya," ujar Eko.

Hingga saat ini, Eko mengatakan timnya sedang memonitor aktivitas Gunung Semeru selama 24 jam.

Baca Juga: Baru Tahu, Minuman Ini Ternyata Bisa Bikin Awet Muda dan Anti Kanker Kata dr. Zaidul Akbar

"Kalau sewaktu-waktu ada peningkatan dari aktivitas Gunung Semeru nanti akan kami informasikan, koordinasikan pada bapak ibu dari BPBD, BNPB dan pemerintah daerah supaya bisa mengantisipasi tindakan selanjutnya," katanya.

Berdasarkan informasi dari Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), letusan Semeru berupa awan panas guguran pada 4 Desember 2021 diawali dengan luncuran lahar pada pukul 13.30 WIB.

Guguran lava pijar teramati 500 sampai 800 meter, dengan pusat guguran kurang lebih 500 meter di bawah kawah.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah