Akan Gantikan LPG, Ini Keunggulan DME

- 25 November 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi. Apa itu DME? Bahan bakar pengganti LPG di masa depan.
Ilustrasi. Apa itu DME? Bahan bakar pengganti LPG di masa depan. /ANTARA FOTO/Moch Asim

 

MAPAY BANDUNG - Hampir di seluruh wilayah Indonesia khususnya para ibu di rumah, pasti menggunakan Liquified Petroleum Gas (LPG) untuk keperluan rumah tangga. 

Namun, pemerintah saat ini sedang berupaya mengurangi LPG. Salahsatunya ialah dengan mengembangkan gas dari olahan batu bara atau Dimethyl Ether (DME).

DME nantinya akan diarahkan untuk penggunaan rumah tangga menggantikan LPG.

Baca Juga: LINK NONTON LIVE STREAMING Persija vs Bali United di Liga 1 2021 Malam Ini di Indosiar

Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana.

Dilansir MapayBandung.com dari ANTARA, Kamis 25 November 2021, menurutnya pergantian ini akan sangat berpengaruh dalam mengurangi emisi.

"Dengan DME hitungannya (emisi) akan berkurang menjadi 745 kg CO2. Ini nilai-nilai yang sangat baik sejalan dengan upaya-upaya global menekan gas rumah kaca," tutur Dadan.

Baca Juga: Hukum Menggunakan Asuransi Pendidikan Syariah Menurut Buya Yahya

Lantas apa itu DME?

DME merupakan senyawa eter paling sederhana dengan rumus kimia CH3OCH3. Berbahan baku batu bara kalori rendah, coalbed methane (CBM), limbah, dan biomassa.

Keunggulan DME diklaim dapat diproduksi dari berbagai sumber energi, mudah terurai di udara, sehingga tidak merusak ozon.

Nyala api yang dihasilkan DME lebih biru dan stabil, serta tidak menghasilkan polutan Particulate Matter (PM) dan Nitrogen Oksida (NOx).

Baca Juga: Web Series Work Later Drink Now, Dikabarkan Akan Hadir Season 2, Simak Bocorannya

Baca Juga: Sungjae BTOB Ditawari Jadi Peran Utama Drakor 'Gold Spoon', Simak Sinopsisnya

DME tidak memiliki kandungan sulfur, sehingga pembakaran akan lebih cepat daripada LPG.

Berdasarkan sumber dari Badan Litbang Kementerian ESDM, manfaat peralihan dari LPG menuju DME dapat menekan impor LPG hingga 1 juta ton/tahun dengan produksi DME 1,4 juta ton/tahun.

Lalu, bisa meningkatkan ketahanan energi nasional, dan menghemat cadangan devisa hingga Rp9,7 triliun/tahun.

Baca Juga: Biadab! Kronologi Pembunuhan Sadis Anak di Bawah Umur di Kabupaten Bandung, Ternyata Berawal dari Ini

Menambah investasi asing hingga 2,1 miliar dolar AS, dan multiplier effect hingga Rp800 miliar per tahun, serta dapat memberdayakan industri nasional yang melibatkan tenaga lokal.

Ada perbedaan mencolok antara DME dengan LPG yang biasa kita gunakan sehari-hari, yaitu:

1. Kandungan panas
DME lebih rendah daripada LPG, yakni 7.749 kcal/kg, sedangkan LPG 12.076 kcal/kg.

2. Emisi
Jumlah emisi pada DME juga lebih rendah, yakni 745 kg CO2/tahun, LPG sebesar 930 kg CO2/tahun.

3. Nilai kalor
Nilai kalor pada LPG berada pada angka 50,56 MJ/kg, lebih tinggi daripada DME yang ada di angka 30,5 MJ/kg.

4. Efisiensi
Efisiensi DME berkisar 64,7-68,9 persen, untuk efisiensi LPG 53,75-59,13 persen.

Baca Juga: Jangan Dianggap Sepele! Kemunculan Kantung Mata Tanda Organ Tubuh Ini Bermasalah Kata dr. Zaidul Akbar

Litbang Kementerian ESDM juga telah menyelesaikan uji coba DME di beberapa wilayah, seperti di Kota Palembang dan Muara Enim pada bulan Desember 2019.

Lalu, uji terap DME 20%, 50% dan 100% dilakukan di Jakarta yaitu di Kecamatan Marunda, kepada 100 kepala keluarga pada tahun 2017.

Hasil uji terap menunjukkan mudah dalam menyalakan kompor, stabilitas nyala api normal, mudah dalam pengendalian nyala api, warna nyala api biru dan waktu memasak lebih lama dibandingkan LPG.

Baca Juga: Adik Vanessa Angel Terjun Dunia Tarik Suara, Netizen Justru Sampaikan Kritik

"Secara teknis, pemanfaatan DME 100% layak untuk mensubstitusi LPG untuk rumah tangga dengan menggunakan kompor khusus DME. Waktu memasak lebih lama 1,1 s.d. 1,2 kali dibandingkan dengan menggunakan LPG," ujar Dadan.

Walaupun DME diklaim mampu menekan emisi, Litbang Kementerian ESDM masih terus melakukan diskusi dan kajian terhadap keduanya. Agar nantinya dapat digunakan secara massal oleh masyarakat.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x