Network
MAPAY BANDUNG - Nama Yaqut Cholil Qoumas kembali ramai diperbincangkan, usai videonya yang menyebut Kemenag hadiah untuk Nahdlatul Ulama (NU) beredar luas di masyarakat.
Ia menyebutkan bahwa Kementerian Agama sebenarnya hadiah negara untuk NU secara spesifik, bukan untuk umat Islam keseluruhan.
Namun, tak lama berselang ia memberikan klarifikasi atas videonya tersebut.
Menteri Agama (Menag) menyebut bahwa pernyataannya itu untuk memotiviasi santri dan diucapkan di forum internal NU.
Baca Juga: Gibran Dikejar Kuntilanak Gunung Guntur yang Disebut-sebut Arwah Bunuh Diri Karena Putus Cinta
Baca Juga: Video Pemukulannya Terhadap Anak Buah Viral, Kapolres Nunukan Resmi Dinonaktifkan
Bagi NU, nama Yaqut Cholil Qoumas sudah tidak asing.
Yaqut dikenal sebagai Gus Yaqut, dan pernah menjabat sebagai Ketua GP Ansor.
Selain aktif di organisasi NU, Yaqut juga pernah menjabat sebagai anggota DPR dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) periode 2014-2019 sebagai Pergantian Antar Waktu (PAW).
Mundur ke belakang, Yaqut adalah putra dari K.H. Muhammad Cholil Bisri, yang merupakan seorang sosiolog dan politikus Indonesia.
Ayah Yaqut, menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 5 Juni 2002 sampai 23 Agustus 2004. Ia juga ikut mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa.
Baca Juga: Tidak Bikin Gemuk dan Kantuk, Ini Resep Nasi Putih Sehat ala dr. Zaidul Akbar yang Wajib Dicoba
Yaqut Cholil Qoumas lahir di Rembang, Jawa Tengah pada 4 Januari 1975.
Dia menyelesaikan pendidikan dasarnya di SDN Kutoharjo tahun 1981-1987.
Kemudian meneruskan jenjang pendidikannya ke SMPN II Rembang tahun 1987–1990, dan SMAN II Rembang tahun 1990-1993.
Setelah lulus dari pendidikan menengah, Yaqut melanjutkan studinya dengan mengambil S1 sosiologi di Universitas Indonesia.
Baca Juga: Jadwal dan Link Streaming Big Match PSIS vs Persib di Liga 1: Duel Tim Belum Terkalahkan
Di dunia politik, Yaqut mengawali karirnya sebagai anggota DPRD Kabupaten Rembang tahun 2004-2005.
Setelah itu dia terpilih menjadi Wakil Bupati Rembang mendampingi Bupati Mochamad Salim periode 2005-2010.
Setelah itu kariernya semakin mentereng, dari menjabat anggota DPR sampai dilantik menjadi Menteri Agama di periode kedua masa pemerintahan Presiden Jokowi.***
