MAPAY BANDUNG - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Bali membeberkan analisa awal penyebab ribuan burung pipit jatuh dan mati massal di tanah Setra Br Sema Pring, Gianyar, Provinsi Bali, Kamis 9 September 2021.
Sembari menunggu hasil analisa akhir, BKSDA Bali menyampaikan beberapa kemungkinan penyebab ribuan burung tersebut mati.
Salah satu kemungkinannya adalah tertular penyakit tertentu seperti virus atau penyebab lain yang harus dibuktikan terlebih dahulu dengan analisa bangkai dan analisa kotoran burung.
Baca Juga: Kisah Horor Driver Taksi Online di Bandung Antarkan Penumpang Gaib ke Kuburan Angker Cikadut
Selain itu, BKSDA Bali juga menyebut kemungkinan lain yaitu burung-burung tersebut stres akibat perubahan iklim yang drastis.
"Misalnya saja, cuaca di Bali sedang panas, pada saat burung-burung beristirahat malam, tiba-tiba hujan lebat turun, suhu dan kelembaban udara berubah drastis, burung kaget, stress, dan kemudian mati massal," tulis BKSDA Bali dalam siaran pers yang diterima MapayBandung.com, Jumat 10 September 2021.
"Ingat tingkat stress pada satwa sangat potensial menjadi penyebab mortalitas massal," tulis BKSDA Bali.
BKSDA Bali juga menyebut burung-burung tersebut mati massal bisa jadi karena mengkonsumsi pakan yang sudah terkontaminasi atau tercemar pestisida.