BOR Bukan Satu-Satunya Indikator, Epidemiolog: Jangan Euforia, Tetap Hati-Hati

- 29 Agustus 2021, 10:29 WIB
Ilustrasi tes swab PCR
Ilustrasi tes swab PCR /Tommy Riyadi / PRFM

MAPAY BANDUNG - Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas indonesia, Iwan Ariawan mengatakan jika tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) sudah membaik.

Dikutip dari ANTARA, ia mengingatkan jika BOR bukanlah satu-satunya indikator kondisi pengendalian pandemi Covid-19.

"Kurang dari 60 persen sudah memadai menurut indikator PPKM dan public health social measure (PHSM) WHO, Tapi itu baru satu dari enam indikator," kata Iwan, Minggu 29 Agustus 2021.

Baca Juga: BOR Membaik, Jubir Menko Marves: Jangan Lalai, Potensi Kasus Naik Selalu Ada

Baca Juga: Kota Bandung Akselerasi Program Vaksinasi 11Ribu Dosis per Hari, Kejar Herd Immunity pada Semptember 2021

Saat ini, lanjut Iwan, kapasitas respon kabupaten/kota soal testing dan tracing masih belum memadai seperti BOR.

Sementara itu, transmisi komunitas, rawat inap di rumah sakit dan kasus kematian masih berada pada tingkat tiga.

Ia menyarankan untuk segera diupayakan menurun ke tingkat dua.

Dengan kondisi seperti saat ini, ujar Iwan, masyarakat diminta untuk tida euforia.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x