Mural 'Jokowi 404: Not Found' Viral dan Bikin Heboh, Sebenarnya Apa Itu 404: Not Found?

- 14 Agustus 2021, 14:02 WIB
Mural 'Jokowi 404: Not Found' Viral dan Bikin Heboh, Sebenarnya Apa Itu 404: Not Found?
Mural 'Jokowi 404: Not Found' Viral dan Bikin Heboh, Sebenarnya Apa Itu 404: Not Found? /Twitter @milikandi



MAPAY BANDUNG - Lukisan dinding atau disebut dengan mural yang bertuliskan “404: Not Found” yang bergambar wajah mirip Presiden Jokowi viral dan menuai banyak pro kontra.

Hingga akhirnya mural yang tergambar di salah satu dinding di Kota Tangerang itu pun dihapus oleh pihak kepolisian.

Stafsus milenial Faldo Maldini juga sempat memberikan komentar melalui akun Twitternya terkait dengan mural tersebut.

Ia menyebut pembuatan mural tanpa izin adalah perbuatan yang tidak patuh terhadap hukum.

Baca Juga: Detik-Detik Mobil VW Kombi Terbakar di Bandung Diceritakan Pengendara: Mati Mesin dan Tiba-Tiba Keluar Api

Namun cuitannya itu dibantah oleh berbagai pihak, salah satunya seniman yang juga produser film Angga Sasongko.

Dia mengatakan bahwa seni merupakan suatu kekuatan yang besar untuk tetap menyuarakan pendapat para opisisi termasuk rakyat.

Terlepas dari itu, lantas apa sebenarnya 404: Not Found? Dan apa maksudnya?

Dilansir MapayBandung.com dari room404.com, dahulu, saat Internet masih dikembangkan oleh Unix dan Gopher, sebelum SLIP atau PPP digunakan secara luas, sekelompok ilmuwan muda yang memiliki ambisi di Cern, Swiss mulai mengerjakan apa yang akan menjadi revolusi media tahun 1990-an yang bernama “World Wide Web”, yang kemudian dikenal sebagai WWW, atau 'Web'.

Baca Juga: Atta Halilintar Bagikan 5 Truk Berisi Makanan Gratis, Ini Komentar Syekh Muhammad Jaber

Tujuan mereka salah satunya adalah untuk membuat infrastruktur database yang menawarkan akses terbuka ke data dalam berbagai format berbentuk multimedia.

Tujuan utamanya yaitu jelas untuk membuat protokol yang akan menggabungkan teks dan gambar dan menyajikannya sebagai satu dokumen, serta memungkinkan penautan ke dokumen lain seperti itu yang disebut dengan hypertext.

Karena ilmuwan muda yang cerdas ini enggan mengungkapkan kemajuan atau temuan mereka kepada dunia luas, mereka mulai mengembangkan temuan mereka (protokol) itu di lingkungan tertutup atau yang disebut dengan “Jaringan Internal CERN”.

Banyak waktu dihabiskan untuk membuat temuan tersebut menjadi standar seluruh dunia yang dapat digunakan untuk dokumen multimedia.

Baca Juga: Kritik Tema Lomba BPIP, Fadli Zon: Tunjukan Betapa Dangkalnya Memahami Islam dan Pancasila

Ilmuan muda tersebut menggunakan tata letak fisik jaringan dan bangunan CERN sebagai metafora untuk 'dunia nyata', mereka menempatkan fungsi protokol yang berbeda di kantor yang berbeda dalam CERN.

Di sebuah kantor di lantai empat (ruang 404), mereka menempatkan database pusat World Wide Web.

Setiap permintaan untuk file pun diarahkan ke kantor itu, di mana dua atau tiga orang akan secara manual mencari file yang diminta dan mentransfernya melalui jaringan kepada orang yang membuat permintaan itu.

Ketika database mulai berkembang, dan orang-orang di CERN menyadari bahwa mereka dapat mengambil dokumen selain makalah penelitian mereka sendiri, tidak hanya jumlah permintaan yang bertambah, tetapi juga jumlah permintaan yang tidak dapat dipenuhi.

Biasanya karena orang yang meminta file mengetikkan nama yang salah untuk file itu.

Segera permintaan yang salah ini dijawab dengan pesan standar bertuliskan kamar “404: file tidak ditemukan” atau room “404: Not Found”.

Kemudian, ketika proses ini diotomatisasi dan orang dapat langsung menanyakan database, ID untuk pesan kesalahan tetap ditautkan ke lokasi fisik proses berlangsung dan menampilkan tulisan “404: Not Found”.

Baca Juga: Dibuka Sampai 15 Agustus, Segera Daftar Vaksinasi Kabupaten Bandung di Link Berikut

Nomor kamar tetap dalam kode kesalahan dirilis resmi HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) ketika Web sudah dijangkau dunia luas dan meninggalkan “Jaringan Internal CERN” untuk menaklukkan dunia, dan masih ditampilkan saat browser membuat permintaan yang salah ke server Web.

Hal ini dilakukan untuk mengenang anak laki-laki dan perempuan heroik yang bekerja hingga larut malam selama berbulan-bulan, di kantor-kantor kecil dan panas di CERN, Kamar 404 dipertahankan sebagai 'tempat di Web'.

Tidak ada ruangan lain yang masih digunakan untuk Web. Kamar 404 adalah satu-satunya monumen sejati dan awal dari Web, sebuah penghargaan untuk tempat di masa lalu, dimana masa depan dibentuk.*** (Sulhia Hifni/JOB Training)

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: room404.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah