Apa Jadinya Jika Tidak Ada Efek Samping Setelah Divaksin? Ini Kata Ahli

- 28 Juli 2021, 12:45 WIB
Ilustrasi. Program Vaksinasi Covid-19
Ilustrasi. Program Vaksinasi Covid-19 /PMJ News


MAPAY BANDUNG - Saat ini sejumlah negara di dunia tengah menjalani program vaksinasi Covid-19, salah satunya Indonesia.

Setelah menjalani vaksinasi Covid-19, tidak sedikit orang yang mengalami efek samping. Namun, ada pula orang-orang yang tak merasakan apa pun setelah vaksinasi.

Beberapa efek samping vaksinasi yang umum dikeluhkan adalah pembengkakan, kemerahan, dan rasa nyeri di area suntikan.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Hello Future' Milik NCT DREAM

Beberapa efek samping lain yang juga kerap dilaporkan adalah demam, sakit kepala, lelah, nyeri otot, mual, dan menggigil.

Sejumlah pihak menilai kemunculan efek samping mengindikasikan bahwa sistem imun sedang "belajar" melawan Covid-19.

Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan mengenai tingkat perlindungan yang dimiliki oleh orang-orang yang tak merasakan efek samping.

Baca Juga: Ketua MUI Lubahanbatu Utara Dibunuh Orang Tak Dikenal, Polisi : Pelaku Sudah Ditangkap

Terkait hal ini, profesor penyakit menular dari Vanderbilt University Medical Center William Schaffner MD mengungkapkan tidak ada hubungan langsung antara efek samping dan perlindungan terkait vaksinasi.

Menurutnya, baik yang merasakan efek samping atau tidak, sama-sama bisa mendapatkan perlindungan dari vaksin Covid-19.

"Tak ada hubungan langsung antara efek samping dan proteksi," kata Prof Schaffner seperti dikutip oleh MapayBandung.com dari Medical News Today.

Baca Juga: dr Tompi Kesal Aturan Makan 20 Menit Saat PPKM Dijadikan Lelucon : Becanda Boleh, Tapi Jangan Kebablasan

Dalam uji coba vaksin Covid-19 mRNA misalnya, efektivitas perlindungan yang diberikan bisa mencapai lebih dari 90 persen.

Hanya kurang dari 10 persen partisipan yang mendapatkan perlindungan sebagian atau tak mendapatkan perlindungan sama sekali.

Prof Schaffner menjelaskan, salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuk atau tidaknya perlindungan setelah vaksinasi adalah kondisi tubuh penerimanya.

Tubuh orang-orang yang memiliki gangguan sistem imun mungkin tak dapat membangun proteksi terhadap virus corona secara optimal setelah vaksinasi.

Baca Juga: Keutamaan Puasa Daud, Ibadah Sunah yang Paling Dicintai Allah SWT

Prof Schaffner juga menyoroti peran obat-obatan. Beberapa jenis obat seperti obat imunosupresan dan beberapa obat dalam terapi kanker dapat memberikan dampak negatif terhadap efektivitas vaksin Covid-19.

Beberapa ilmuwan menyarankan tes antibodi untuk mengukur apakah vaksin Covid-19 berhasil membangun kekebalan terhadap SARS-CoV-2 atau tidak.

Namun, Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat (AS) tak menyarankan tes antibodi untuk mengevaluasi kadar kekebalan penerima vaksin terhadap Covid-19.

Baca Juga: Seorang Pria Mirip Pelawak Sule, Videonya Viral di TikTok

Alasannya, FDA khawatir bila hasil tes antibodi tersebut dapat memunculkan perilaku yang santai dan abai terhadap protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

Bila hal ini terjadi, penyebaran Covid-19 bisa meningkat.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Sumber: Medical News Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah