Pendiri NU Hilang Viral di Twitter, NU Protes Kemendikbud, Ternyata ini Penyebabnya

- 20 April 2021, 14:48 WIB
Pendiri NU KH Hasyim Asy'ari
Pendiri NU KH Hasyim Asy'ari /


MAPAY BANDUNG - Pendiri NU Hilang menjadi trending topic di lini masa Twitter, setidaknya pada Selasa 20 April 2021 pukul 14.32 WIB sudah lebih dari 3.600 tweet yang menyertakan kata "Pendiri NU Hilang".

Apa yang terjadi?
Melalui penelusuran, ternyata munculnya trending topic Pendiri NU Hilang karena hilangnya nama KH Hasyim Asy'ari, pendiri NU, dari buku Kamus Sejarah Indonesia Jilid 1.

Ketua LP Ma'arif PBNU, H Zainal Arifin Junaidi sangat menyayangkan dan menyesalkan hilangnya nama Pendiri NU dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid 1.

Baca Juga: CEK FAKTA : MUI Putuskan Awal Puasa 2021 untuk Muhammadiyah Rabu, NU Kamis?

Menurutnya, hal ini adalah upaya sistematis pengaburan sejarah bangsa dan pengaburan akar bangsa Indonesia.

"Itu merupakan upaya untuk menafikan peran KHM Hasyim Asy'ari pada khususnya dan jamiyah NU pada umumnya dalam sejarah pergerakan, eksistensi, dan pembangunan bangsa. Penghapusan itu juga bisa diartikan sebagai upaya mengeleminasi NU dari partisipasi dan kontribusi NU dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di masa yang akan datang," kata Arifin dalam keterangannya di laman resmi NU, Senin 19 April 2021.

Arifin memprotes keras penghapusan nama Kakek Gus Dur itu dan meminta Kemendikbud untuk mencantumkan nama KH Hasyim Asy'ari dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid 1.

Baca Juga: Ayo Daftar Sebelum Tutup ! Ini Link Pendaftaran BPUM 2021 Rp1,2 Juta untuk Jakarta

Baca Juga: Contoh Materi Khutbah Jumat Edisi Ramadhan: Keutamaan Bulan Puasa

Pasalnya, ia menilai upaya sekelompok kecil orang melakukan penghapusan itu menunjukkan ada segelintir orang yang ingin mencitrakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang kerdil, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya.

"LP Ma'arif NU juga minta pihak-pihak terkait di pemerintahan untuk menindak keras pelaku penghapusan itu, untuk menghindari kesan bahwa penghapusan itu dilakukan secara sengaja oleh pihak-pihak terkait di pemerintah," jelasnya.

Sementara, Ketua Umum NU Circle (Masyarakat Profesional Santri) R Gatot Prio Utomo melayangkan protes kepada Kemendikbud. Ia mengaku tersinggung dan kecewa atas penerbitan buku itu.

Baca Juga: Mendikbud Nadiem Putuskan Sekolah dapat Lakukan Opsi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas dan PJJ

"Kami tersinggung dan kecewa atas terbitnya Kamus Sejarah Indonesia ini. Kamus itu memuat foto Hadhratussyekh KH Hasyim Asy’ari tetapi tidak ada “entry” nama beliau sehingga berpretensi menghilangkan nama dan rekam jejak sejarah ketokohanya. Kami meminta kamus itu direvisi dan ditarik dari peredaran," katanya.

Gatot memaparkan, kekecewaan itu beralasan karena pada 7 Ramadhan, atau bertepatan Senin 19 April 2021, warga NU sedang memperingati hari wafatnya Hadhratussyekh KH Hasyim Asy’ari. Sebagaimana diketahui, beliau wafat 76 tahun lalu secara kalender Hijriah.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah