Pemerintah Pastikan Stok Vaksin untuk Lansia dan Pelayan Publik Aman

- 15 Maret 2021, 10:07 WIB
Pemerintah memastikan stok vaksin untuk lansia dan pelayan publik aman karena proses distribusi aman.
Pemerintah memastikan stok vaksin untuk lansia dan pelayan publik aman karena proses distribusi aman. /Humas Setkab/Oji

MAPAY BANDUNG - Pemerintah memastikan stok vaksin covid-19 untuk vaksinasi kelompok lanjut usia (Lansia) dan juga pelayan publik aman.

Menurut Jubir Vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, stok vaksin covid-19 untuk lansia dan pelayan publik aman dikarenakan pemerintah memiliki vaksin dalam bentuk bulk (bahan baku).

"Vaksin sinovac yang sudah jadi kan tiga juta. Terus kita tahu ada sinovac dalam bentuk bulk sebanyak 35 juta dosis. Jadi kurang lebih totalnya itu bisa untuk sekitar 33 juta dosis," kata Nadia, hari ini, Senin, 15 Maret 2021 sebagaimana dilaporkan ANTARA.

Baca Juga: Wander Luiz Kabarkan Jika Dia OTW Bandung

Dengan terjaminnya stok atau ketersediaan vaksin, Nadia memastikan jika vaksinasi di Tanah Air akan berjalan dengan lancar.

Bahkan menurutnya, pada vaksinasi tahap ini pemerintah menyediakan 21.5 juta dosis untuk lansia dan 16.9 juta dosis untuk pelayan publik.

"Itu tentunya kalau kita lihat angka 33 juta pasti tidak cukup dong. Minimal kita butuh vaksinasinya adalah 70 juta. Jadi kita perlu datangkan vaksin lainnya pada Maret ini. Masih akan ada 20 juta dan ada vaksin dari AstraZeneca," terang Nadia.

Baca Juga: Keren! Isi Libur Kuliah, Mahasiswa ITS Asal Antapani ini Bikin Sepeda Listrik dari Barang Bekas

Dalam proses distribusi vaksin ke daerah, Nadia pastikan tak ada kendala berarti.

Namun demikian, Nadia menyatakan jika proses distribusi vaksin dilakukan secara bertahap.

"Tidak terlalu ada kendala, karena memang gudang vaksin sudah dikosongkan. Jadi saat kedatangan vaksin, gudang-gudang vaksin sudah dikosongkan," jelasnya.

Baca Juga: Ezra Walian Teken Kontrak 3 Tahun Bersama Persib Bandung

Adapun proses distribusi vaksin ini pemerintah menggunakan dua mekanisme distribusi yakni melalui dinas kesehatan provinsi dan juga melalui Bio Farma.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah